Madi dan Tan kembali masuk ke dalam kastil setelah Tan memberitahu kepada pengawal untuk membuat lobang kuburan yang agak jauh dari kastil. Jika perlu jangan di lahan kastil. Begitu masuk ke ruang keluarga, Nahkoda Malin, Datuk Laksamana, Puan Pong dan Cil sedang duduk bersama di ruangan itu.
"Ada apa tadi pak cik?" tanya Cil pada Madi dan Tan yang menyusul duduk bersama.
"Iya benar, tadi ada yang teriak-teriak." Puan Pong juga bertanya sambil menuangkan teh hangat untuk Tan dan Madi.
"Oh..." Madi menjawab. "Tan tadi mengajak pemanasan, katanya badannya pegal-pegal karena sudah lama tak olahraga. Jadi saya tamani sebentar."
Puan Pong yang memang tidak tahu apa-apa hanya mengangguk pelan walau sebenarnya tidak percaya, hanya saja malas melanjutkan bertanya karena ada Cil. Ia tak mau anak kesayangannya itu ketakutan lagi.
"Tapi kenapa tadi Cil dengar ada suara pedang?" Ternyata Cil tetap penasaran membuat Puan Pong menahan nafas.
