Yang Dipertuan Besar Yam Sakti memberi Cil waktu untuk menghabiskan beberapa hari bersama Puan Pong dan Datuk Laksamana bersama di kastil peristirahatan yang ada di Danau Kembar.
"Ayahanda punya kastil peristirahatan di Danau Kembar?!" Cil sungguh tidak percaya apa yang didengar olehnya saat itu.
"Ya, kita punya sebuah kastil di sana." Jawaban yang santai dari Yang Dipertuan Besar Yam Sakti.
"Lalu kenapa Cil harus tinggal di rumah Atuk sulong yang hobinya menertawakan Cil?!"
Yang Dipertuan Besar Yam Sakti menghela nafas sambil tertawa. "Cil, kalau mau belajar ya harus ikut apa kata Engku Sulong. Benarkan Datuk?" Yang Dipertuan Besar Yam Sakti meminta dukungan Datuk Laksamana.
"Itu benar Cil. Kalau mau belajar tentu harus mengikuti perkataan gurunya agar hasilnya maksimal. Kalau di kastil peristirahatan, Cil pasti hanya main dan bisa-bisa tidur seharian seperti kejadian di kastil Datuk Majid dulu. Ingatkan?" kenang Datuk Laksamana.
"Itukan cuma Atuk sama pak cik Tan."