"Tuanku sayang. Ayo bangun. Sudah mau maghrib." Madi menggoyangkan pundak Cil yang masih tidur di lantai kamarnya
Cil membuka mata dengan malas. Menggeliat seperti kucing yang baru bangun tidur.
"Waahhh... gaya apa itu? Seperti kucing begitu." Madi heran melihat Cil menggerakkan tubuhnya seperti itu.
Cil berhenti menggeliat. "Atuk Sulong sering seperti ini dan Cil jadi terbawa. Tapi rasanya enak pak cik, sama seperti merenggangkan tubuh sebelum dan sesudah olahraga."
"Jadi itu salah satu pelajaran yang didapatkan. Hem."
"Hehehe..."Cil tertawa kecil.
Cil terbangun sore itu tepat sebelum maghrib. Ia dan Madi lalu bergegas ke masjid istana untuk sholat. Setelah sholat dan mengaji selama setengah jam, mereka lalu makan malam bersama di ruang makan istana.
Di ruang makan itulah untuk pertama kalinya Madi memperhatikan sosok Mai yang duduk makan malam bersama di samping Engku Sulong. Madi melihat sekali pada gadis itu yang sering mencuri-curi pandang padanya.