Dengan langkah yang ceria Cil berjalan menuju rumah Engku Sulong seolah tidak mengalami sesuatu yang cukup membuat merinding tadinya. Beberapa petani yang menanam sayuran dan buah di sekitar jalan tidak jauh dari Danau Kembar terlihat baru akan memulai pekerjaannya dengan semangat.
Cil menyapa beberapa petani yang berpapasan jalan dengannya.
"Tak latihan?" tanya seorang petani perempuan yang sudah cukup tua setelah Cil menyapanya. "Sekarang cerah sekali baik buat latihan."
"Sudah inyiak [nenek]. Cil mau istirahat sebentar di rumah." Sahut Cil dengan berjalan mundur melihat si inyiak.
"Sebentar Cil. Sini dulu." Si inyiak memanggil Cil ke kebunnya di pinggir jalan. Sebuah semangka terdekat diketuk inyiak dua kali mencari tanda bahwa buah itu sudah tua dan siap untuk dipetik. "Ini buat Cil." Inyiak memberikan sebuah semangka besar kepada Cil yang berjalan memasuki kebun buahnya.