Cindaku besar segera berdiri. Tampaknya sungguh marah pada Madi kali ini karena sudah dua kali melukainya, sekali menerjang tubuhnya dan sekali menginjak punggungnya. Cindaku besar kembali mengaum dan sekali lagi Madi melempar Cindaku besar itu dengan kerisnya tepat ke mulut si cindaku. Kalau menggunakan pisau lainnya yang ukurannya kecil, Madi tidak yakin membuat cindaku akan cedera walau hanya sedikit.
"Sudah saya katakan jangan berteriak! Ini sudah maghrib!" Madi sungguh kesal mendengar teriakan si cindaku besar.
Cindaku besar menarik keris dari dalam mulutnya. Dan melakukan gerakan ingin membuang keris.
"Jangan berani kamu buang keris kesayangan saya! Kalau tak mau kepalamu segera terpisah dari tempatnya!" ancam Madi mengacungkan pedang pada si cindaku.