Madi mulai mengasah pisau miliknya satu persatu dalam diam. Membuat si Menteri berkeringat dingin dan wajahnya menjadi pucat setiap kali Madi siap mengasah pisaunya, Madi akan membuat gerakan kecil seolah akan melemparkan pisaunya.
Ketakutan si Menteri terwujud ketika sebuah pisau terlepas dan melayang ke arahnya. "AAAHH!!! AMPUN MAAFKAN SAYA!!! SAYA AKAN MENGAKUI SEMUANYA!"
Madi berdiri dengan cepat. "Yah terlepas... Saya sebenarnya juga tidak sengaja." Ucap Madi santai melihat betapa ketakutan si Menteri ketika pisaunya menancap tepat di samping kepala Menteri. Bahkan sedikit menyentuh telinga si Menteri. "Tapi kalau Tuan mau mengakui semuanya lebih baik."
Si Menteri sudah sangat pucat dan bertambah pucat ketika Madi membuka sel dengan membawa sebuah pisau kecil miliknya.
"AMPUNI SAYA!!!" Si Menteri meringkuk ketakutan di atas tempat tidur yang keras.
