Sultan Mahmud Syah II begitu bahagia akhirnya dapat memeluk anaknya. Anak yang sangat diinginkan dan ditunggu kelahirannya ke dunia, namun ia terlanjur pergi lebih dahulu. Walau tahu ia akan segera meninggalkan orang-orang terkasihnya berkat kemampuan yang dianugerahkan Sang Pencipta kepadanya, ia tidak bisa memberitahukan dan harus menerima semua yang telah menjadi takdirnya.
Raja Kecil melepaskan pelukannya. Menatap wajah ayahandanya yang banyak dikatakan oleh orang-orang yang mengenal almarhum ayahandanya itu, sangat mirip dengan wajahanya. "Bagaimana ayah bisa melakukan ini semua jika ayah sudah tidak ada lagi?!"