Pelabuhan nelayan, Kota Tinggi, sore.
Rumah Man. Milah yang sedang menyendokkan nasi panas ke dalam piring tembikar yang bagus, hampir menjatuhkan piringnya ketika tiba-tiba saja dua orang anak remaja laki-laki muncul di ambang pintu mengejutkannya.
"MAK CIK!" seru ke dua remaja itu dengan wajah pucat dan nafas yang memburu setelah berlari.
"Oh... ya ampun! Kalian berdua mengejutkan acik! Ada apa sampai datang teriak-teriak?!"
"Kami baru dari laut..." anak remaja pertama berbicara dengan nafas tersengal setelah berlari.
Milah memberikan air hangat pada ke dua remaja yang tampak kelelahan habis berlari. "Minum dulu. Pelan-pelan dan bernafas yang benar." Ucapnya sambil mengajak dua remaja itu duduk di bangku kayu panjang dalam kedainya.
Ke dua remaja itu minum perlahan, setelah itu barulah menarik nafas yang benar agar tidak tersengal-sengal ketika berbicara.