Nuad menghentikan kereta kuda di depan gudang senjata. Begitu kereta berhenti ia segera turun dari kereta kuda yang baru saja mengantarnya dari istana. Wirata tanpa diminta ikut turun dari kereta dan berdiri di belakang Nuad.
Seorang prajurit yang bertugas menjaga gudang dan berdiri tepat di depan pintu gudang senjata yang telah dikunci rapat melirik kehadiran Nuad yang segera menghampiri si prajurit.
"Apa kepala gudang senjata sudah pulang?" Nuad bertanya diiringi senyuman.
"Siap! Kepala gudang sudah pulang laksamana!"
Nuad menghela nafas pelan. Sedikit kecewa. "Wah... sayang sekali saya terlambat mengunjungi mantan murid kesayangan itu! Padahal saya buru-buru ke sini setelah dari istana karena ingin mengopi bersama dengannya. Sayang sekali..."
"Akan saya sampaikan pada kepala gudang esok hari, jika itu keinginan laksamana!" saran si prajurit.
Nuad mengangguk. "Baiklah. Tolong ya, sampaikan pada kepala gudang, saya menanti di ruang kerja kapan saja dia ada waktu."
