[LUNA]
Aku langsung membaringkan tubuhku di kasur.
"Haah. Kenapa Paman jadi bersikeras ingin aku jadi penerus keluargaku sebagai pelindung?"
Awalnya aku memang bangga, bisa jadi apa yang Paman harapkan. Tapi, jika seperti ini caranya, aku jadi berpikir ulang. Aku tidak pernah mengenal sosok Paman sebelumnya, dari Ayah mau pun Ibu. Dan aku tidak menyangka, dia akan sekeras itu padaku.
Dia memang sosok penyayang, hanya saja dia tidak pernah mau mengerti perasaanku. Saat aku kesal dan capek dengan latihan yang aku jalani, dia hanya memberiku nasihat tanpa tahu apa yang membuatku seperti itu. Aku ingin dimengerti, seperti Lucy yang selalu mengerti aku.
"Lucy, aku kangen kamu."
Ternyata benar, rindu itu memang berat. Apalagi, aku tahu rinduku tidak akan tersampaikan mau pun terobati dalam waktu dekat ini.
"Kalau seperti ini terus, bagaimana aku bisa mendapat restu dari Paman?"