[LUCY]
Sementara Zata dan Martin mengorek informasi lain dari Kakek Tua itu, aku memilih untuk latihan dengan anak buahnya Sarah. Namun, saat aku menuju ke tempat latihan, Dino menyusulku.
"Lucy, tunggu."
"Ada apa?"
"Kau mau latihan, kan? Aku boleh ikut?"
Dari raut wajahnya dan auranya yang sedikit bergejolak. Sepertinya, dia...
"Sepertinya, kau bukan mau ikut aku latihan. Tapi, ada yang ingin kau bicarakan denganku, kan?"
"Ah...,"
Ternyata dugaanku benar. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
"Baiklah, kita bicara di tempat latihan."
***
"Maafkan aku, karena mengganggu waktu latihanmu dengan mereka."
"Tenang saja. Toh, mereka tidak keberatan dan masih bisa latihan tanpa aku."
Kami berdua duduk di pinggir lapangan sambil menyaksikan beberapa anak buah Sarah yang tengah latihan bela diri.
"Lalu, apa yang ingin kau bicarakan?"
Dino tampak diam sejenak, sebelum akhirnya bersuara.
"Apa kau yakin dengan orang itu?"