[AUTHOR]
Setelah menerima permintaan tolong dari warga, Bayu segera bersiap untuk melakukan pemantauan sosok misterius yang menghancurkan perahu milik nelayan.
"Maaf, aku tidak bisa menemanimu. Aku harus tetap buka kedai besok pagi, dan lagi aku tidak bercerita soal ini pada istriku. Aku bisa dimarahi olehnya kalau tidak pulang."
"Iya, tidak apa-apa. Aku bisa mengatasinya sendirian."
Lalu, Rumi berlalu meninggalkan Bayu. Bayu berjalan melewati beberapa rumah. Di luar tampak sepi, tapi dari dalam terdengar suara orang-orang yang masih asyik mengobrol. Sekarang, beliau sudah berada di tepi pantai. Kembali memperhatikan perahu yang tadi sempat ia lihat bersama dengan Rumi.
Sementara itu, dari balik pohon, Luna tengah memperhatikan Pamannya. Ia penasaran dengan yang dilakukan oleh Pamannya tersebut.
"Paman sedang apa, sih? Malam-malam begini malah keluyuran di pantai yang banyak perahunya."
Tiba-tiba angin berembus dan membuatnya jadi kedinginan.