Sikap Ibu warung yang menerima suplai sayuran dari mereka dan orang-orang yang ada di sini jauh berbeda dengan orang-orang di sekitar tempat tinggal mereka.
"Wah, pasti kalian sudah sangat bekerja keras, sampai dapat bahan makanan sebanyak itu."
"Iya, ini hadiah dari Ibu warung. Beliau baik banget sama kita."
"Kalau begitu, berarti tomat dan cabai dari kalian sudah ada di warung?"
"Iya, Kak. Dan masih sangat segar."
"Ah, Kakak harus segera ke sana. Keburu kehabisan. Kalau begitu, sampai jumpa lagi."
"Iya."
Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Ketika sudah memasuki area pemukiman tempat mereka tinggal, mereka dicegat oleh kelompok remaja yang kemarin.
"Wah, wah, wah. Kalian punya banyak makanan, nih."
"Bagi sini, makanannya."
"Jangan, ini bahan makanan untuk kami seminggu. Biar kami bisa hemat uang."
Kali ini anak perempuan itu berani berbicara.
"Kalian tidak perlu berhemat. Tidak ada gunanya. Kalian, kan, orang kaya. Rumah kalian aja besar."