"Betul sekali jawaban Mas, tapi kita kan tidak tahu apa hubungan ibunya Yas dengan orang yang membunuh Ayah. Mas selama ini kehidupanku rasanya selalu dihantui ... makanya aku menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, karena aku melihat kejadian itu. Sangat kejam." Mata Rafi memerah saat semua memori memenihu ruang fikirnya.
"Sungguh. Kejadian yang membuat aku merasa bersalah dan aku bingung harus bagaimana? Kejadian yang kuingin jujur namun aku tidak bisa mengatakannya. Aku berharap, Mas maafkan aku yang tidak jujur sejak awal. Yang tau gini kan masalahnya sudah kelar, dan kita tidak akan mengalami kesulitan seperti ini," kata Rafi penuh penyesalan.
"Katamu pembunuh ayah tubuhnya tidak terlalu tinggi dan kecil seperti remaja namun ada tatonya di bagian kaki? Iya? Est ... huft ... teman Ayah yang namanya Refal punya tato di bagian kaki. Tapi aku lupa apa gambarannya. Diam-diam dia musuh dalam selimut," jelas Andra. Seketika Rafi segera merogoh saku bajunya.
