Semakin bersemangat sampai menonaktifkan teleponnya. Tidak lama sang kakak membawa roti dan teh untuk Dia.
"Semangat ..."
"Terima kasih Mbak," kata Dia sangat bahagia mendapat dukungan. Kakaknya segera pergi meninggalkan Dia bekerja sendiri.
Bab 54
Arena balapan nampak ramai seperti biasa. Meskipun hujan masih turun rintik-rintik, mereka semua tetap antusias seperti biasa.
Sam bertemu beberapa kenalan lamanya. Kebanyakan orang-orang di sana adalah temannya semasa kuliah dulu.
"Jangan sampe lengah, Sam! Jalanan licin!" bisik Handi.
"Aman!" sahut Sam dengan intonasi datar.
Mereka masih berdiri di dekat mobil Sam sampai Mark dan rombongannya datang.
Sam langsung menerjang tubuh Mark begitu pria blasteran Amerika itu turun dari mobilnya.
"Mana Melati?" tanya Sam tanpa basa basi.
"Shit! Calm down, Man! Dia aman sama Jackson!"
"Brengsek!"
"Oh ayolah. Lo tahu gue ini orangnya fair. Seperti yang gue janjiin sama lo, gak akan ada yang nyentuh dia. Kecuali kalo lo kalah!"