Untuk sejenak Dia bangun dan membuat kopi. Setelah beberapa menit Dia kembali ke kamar dan terbelalak saat ponakkannya bermain leptopnya.
"A ... Alia. Yah kehapus dah. Minggir sana!"
"Tante jahat," kata Alia. Dia fokus mengecek. Alia terisak di belakang Dia. Dia menghela napas.
"Ingin marah, sangat nyesakkan dada, tapi kalau marah tulisannku tetap tidak kembali. Sabar ... Alia, tante minta maaf ya. Sekarang nih ambil dan tante kerja dulu ya," Dia berusaha sabar dan memberikan uang jajan kepada ponakkannya. Dia mulai mengetik lagi.
****
Melati nyaris memuncratkan teh yang baru saja ia seruput, saat suara merdu si angsa membuyarkan semua lamunannya.
'Untuk apa dia kemari?'
Melati segera menghampirinya karena ia yakin yang Nisa ajak bicara adalah dirinya. Tidak mungkin Chef Yuni kan? Dilihat dari tatapan sinis gadis itu pada Melati.
"Anda di sini?" Melati mencoba bersikap sopan dan ramah.