"Eh, aku?" tanya Apo sambil menunjuk muka-nya sendiri.
Mile hanya menyeringai, lalu mengobrol lagi dengan tamu tersebut.
Apo pun bingung kenapa sering dipandangi akhir-akhir ini. Itu lebih menegangkan daripada sudah di pelukan Mile, karena sang suami seperti ingin menyampaikan sesuatu.
"Kenapa sedih, Yang Mulia? Apa ada yang mengganggu Anda?"
Apo pun menggeleng pelan. "Apa aku terlihat begitu?" tanyanya balik.
"Iya, lho. Di mata kami Yang Mulia sangat-sangat sedih. Apalagi waktu lihat beliau di sana," timpal dayang lain yang duduk juga menemani Apo. "Kenapa, kalau boleh tahu? Kami pasti mendengarkan."
Apo pun fokus pada lampionnya sembari menimbang-nimbang. Apa kalau bilang pada dayang mengurangi masalah? Dia inginnya curhat pada ibu, tapi tidak mau sedikit-sedikit membebaninya. Kata sang guru, Apo harus belajar menyimpan rahasia. Dia memilih-milih mana orang yang sesuai, tapi para dayang ini bukan.