Beda lagi dengan Alfa, memori mereka akan terhapus total, jadi sosok baru, dan hal tersebut mendorong watak sebagai penyerang alami. Ahh ... lalu bagaimana dengan Beta? Spesies itu pun hanya berhasil satu. Sayang Chan tidak melihat perubahan terlalu besar. Beta tetap berlaku sebagai manusia biasa, tetapi hilang ingatan serta lebih abai pada lingkungannya.
"Ah, begitu." Meski buktinya sudah empiris, Chan merasa harus menyembunyikan fakta gila ini. Tak seperti harapan Sisi untuk memperkaya diri, informasi tersebut bisa jadi sangat berbahaya. Sebab bila orang luar tahu, mereka bisa punya tujuan di luar kuasanya. Misal, seperti Apo. Dia lelaki, namun kini kehilangan kodrat dominannya. Atau bagaimana jika cairan Omega itu hanya disuntikkan ke orang yang menginginkan? Tetap saja dampaknya di masa depan terlalu besar.
Bukankah satu Omega bisa menyebarkan kemampuannya pada anak yang dilahirkan? Tidak, tidak. Chan bahkan tak yakin Apo bisa hamil selain dengan seorang Alfa. (*)