"Hishh! Geli tahu! MILLERIUS!" batin Apo super dongkol. "Apa-apaan membawaku kemari? Mau ngajak berzina atau bagaimana? Otakku juga harus berhenti membayangkan film porno—arhhh! TAPI MANA BISA KALAU TEMPATNYA BEGINI!! JANCIIIIIIKK! Ck, jangan-jangan yang dibawa masuk selama ini bukan Cuma aku? Babi memang! STOP APO! Bisa tidak sih jangan memikirkan penis. Aku jadi takut—aishhhh ... serius tadi siang sepertinya ada yang menyeruduk perutku—"
"Nattarylie Jermaine ...." panggil Raja Millerius. Sejak saat itu Apo pun tahu kepanjangan nama tengahnya sendiri. Dia merasa bodoh, tapi juga tersanjung secara bersamaan. "Aku tahu kau belum tidur sejak tadi. Menyerah saja atau kupeloroti celanamu."
Oke?
Barusan memang ancaman yang paling gelap. Apo pun terbelalak hingga sang raja tertawa. Tangan yang meraba dari pinggul Apo tangkap sebelum mencapai bokong. Dia menoleh dengan pelototan tapi dibalas oleh tatapan memikat hati.
"Yang Mulia Anda jangan macam-macam! Shhhhh ... sakit!"