Julia terpaksa mengalah. Ia membuka satu persatu kancing kemeja Demian dengan wajah melihat ke arah samping. Ini pertama kalinya ia melihat tubuh setengah telanjang laki-laki selain mendiang suaminya.
"Kalau kamu tidak melihat ke arahku, bagaimana kamu bisa mengobati lukaku?"
Julia menatap ke langit-langit, lalu mengembuskan napas berat. Demian benar, Julia tidak bisa mengobati luka laki-laki itu jika ia tidak melihat lukanya. Wanita itu mengambil kapas dan membasahinya dengan cairan antiseptik.
"Kenapa harus pakai antiseptik? Kamu bukan kuman dan aku yakin gigimu tidak akan menyebabkan infeksi," seloroh Demian sambil menatap wajah Julia dari jarak dekat.
"Bawel! Jangan banyak bicara dan biarkan aku mengerjakan tugasku," balas Julia.