Mereka tiba di parkiran mall. Satya turun lebih dulu untuk membuka pintu mobil. Ia tak hentinya tersenyum.
"Apa aku boleh menjemputmu nanti malam?" tanya Satya ragu-ragu.
"Em … boleh," jawab Neina sambil tersenyum tipis menunjukkan lesung pipi yang tidak terlalu dalam.
"Oke. Selamat bekerja. Kalau begitu, aku pamit," kata Satya sambil menutup pintu.
"Ok!"
Neina berjalan memasuki lobby mall. Buket bunga yang diberikan oleh Satya juga dibawa bersamanya. Ia menaruh bunga itu di atas meja juri, tempat duduk juri tamu yang hanya khusus untuknya.
Gadis itu menoleh ke kursi juri di ujung kanannya. Biasanya, di sana Lilian duduk bersama Sultan. Namun, hari ini ia tidak melihat keduanya. Sultan sedang pergi ke Perancis, sedangkan Lilian telah pergi untuk selamanya.
"Selamat pagi, Nyonya Bailey. Apa kabar Anda hari ini?" tanya Yolanda.
"Selamat pagi. Kabarku ... yah, seperti yang kamu lihat. Aku sudah merasa sehat."