Damian menjemput istrinya di resto. Hari ini adalah ulang tahun si kembar. Mereka ingin merayakannya dengan makan malam bersama di rumah. Semua anggota keluarga sudah berkumpul.
Julia menolak untuk merayakan ulang tahun anak mereka dengan pesta mewah. Baginya, lebih baik menyumbangkan dana pesta ke panti asuhan. Lebih baik beramal daripada menghamburkan uang.
"Kenapa kamu yang jemput, Hubby?"
"Pak Ayi sedang membantu bi Imas di rumah. Kenapa? Lebih suka dijemput pak Ayi daripada suami sendiri?"
"Tidak begitu. Hanya saja, tadi ada pelanggan resto yang masih muda dan tampan. Aku berpikir untuk menggodanya tadi. Hah … gara-gara kamu datang, aku tidak bisa menggodanya," ujar Julia berpura-pura sedih.
"Ch! Mau membuatku cemburu? Tidak semudah itu, Sayang." Damian tidak menanggapi ucapan Julia dengan serius.
"Kata orang, cemburu tanda cinta. Kalau kamu tidak cemburu, artinya kamu sudah tidak mencintaiku," gerutu Julia sambil menjejakkan kaki di atas jalanan paving blok.