Tok! Tok! Tok!
"Masuk!"
Lara datang membawa dua buah kotak bekal makan siang untuk Damian.
"Ada kiriman bekal makan siang, Pak," ucap Lara melapor.
"Oh. Simpan di meja, saya masih sibuk. Terima kasih, La," kata Damian tanpa menoleh ke arah sang sekretaris.
"Sama-sama, Pak. Saya permisi," ucap Lara pamit undur diri.
Setelah Julia keluar, Deni masuk. Ia membawakan berkas yang harus ditandatangani oleh sang atasan. Deni melirik ke arah kotak bekal makan siang itu.
'Coba kalau aku sudah menikah, pasti Nur membuatkan bekal juga untukku. Tapi, itu kalau sempat. Dia sangat sibuk di rumah sakit.'
"Kenapa wajahmu, Den?"
"Tidak apa-apa, Tuan. Oh, iya. Saya dan Nurmala memutuskan untuk menikah minggu depan," ucap Deni. Damian sudah seperti keluarga baginya, sehingga ia tidak ragu untuk memberitahu laki-laki itu.
"Wah! Baru beberapa hari, sudah mau menikah saja. Kalian yakin?"