Tok! Tok! Tok!
"Silakan masuk!"
Nana masuk dengan wajah sembab. Ia terus menunduk dan bersikap lemah di depan Damian. Di sisi tuannya, sang majikan perempuan ikut mendampingi.
"Duduk!"
"Baik, Tuan."
"Saya dan istri saya sudah berunding. Kami tidak akan memecatmu, tapi kami tidak mengizinkan kamu tinggal di rumah ini. Julia sedang dalam pemulihan, dan ia tidak bisa mendapat tekanan. Saya harap, kamu bisa mengerti," ucap Damian berterus terang.
"Saya mengerti, Tuan. Maaf, kalau saya membuat, Nyonya, tertekan atas kesalahan saya."
"Kamu bekerja seperti biasa saja. Dari jam tujuh pagi, sampai anak-anak pulang sekolah. Jangan khawatir soal gajimu, saya tidak akan menguranginya."
"Terima kasih banyak, Tuan."
"Hem, kembalilah ke rumahmu, dan datang besok pagi," kata Damian.