Tok! Tok! Tok!
"Siapa?" tanya Gita dari kamar. Ia sedang merias diri untuk pergi ke pesta pernikahan Dian.
Tidak ada suara yang menyahut pertanyaannya. Gita malas untuk membuka pintu karena berpikir tamunya pasti Rio. Di kantor kemarin sore, laki-laki itu sudah berjanji akan datang menjemput.
Gita masih merasa kesal. Ulah Beni yang mendorongnya menerima ajakan Rio, membuat sang atasan semakin kurang ajar. Ia bahkan berani membahas masalah hubungan intim di butik.
Tok! Tok! Tok!
"Sebentar!" Terpaksa ia pergi membuka pintu.
"Paket," ucap Beni sambil memberikan sebuah kotak besar berisi gaun.
"Aku tidak memesan apa pun," jawab Gita.
"Kamu lebih suka pergi dengan Rio dibanding aku?"
Gita menghela napas berat. Beni bisa memanfaatkan situasi dengan baik. Mengerti kalau kekasihnya tidak ingin pergi bersama Rio ke acara pesta pernikahan Dian.