"Ada apa, Mas?"
"Julia keguguran, tapi aku tidak bisa pergi melihatnya," ucap Sultan sambil menatap pesan di layar ponselnya.
"Mereka memberitahukan hal ini kepada, Mas, artinya mereka sudah tidak marah kepadamu. Kenapa tidak pergi saja bersamaku?" Lilian menawarkan diri untuk mengantar Sultan menjenguk Julia di rumah sakit.
"Kau tidak mengerti dengan janji yang aku ucapkan. Jadi, jangan berbicara seolah kau tahu segalanya!"
Sultan meninggalkan gadis itu di ruang keluarga. Sudah hampir satu tahun, ia tinggal di rumah laki-laki itu. Namun, sampai hari ini, ia masih belum mampu menarik hatinya.
'Kenapa dia masih saja dingin kepadaku?'
Lilian mengempaskan tubuhnya di sofa. Obsesinya terhadap Sultan semakin besar, tapi kemampuannya tidak mampu melampaui Zenita. Sampai saat ini, Sultan hanya menyimpan satu nama di hatinya.
***
Di kantor