"Aku tidak mungkin menggendongnya," gumam Sultan. Jangan-jangan, nanti dia salah paham lagi padanya. Ia menepuk lengan Rosella dan membangunkan gadis itu.
"Ehm. Kenapa?"
"Bangun. Kita sudah sampai," ucap Sultan sambil membuka sabuk pengaman.
"Kita sudah pulang ke hotel?"
"Iya. Ayo keluar."
Rosella keluar sambil menggosok mata. Mereka berjalan menuju lift. Tiba-tiba sebuah mobil hitam tanpa plat nomor itu melaju kencang di belakang mereka.
"Awas!" Sultan menarik tangan Rosella dan mobil itu melaju pergi menuju pintu keluar parkiran bawah tanah.
"Ta-tadi itu … sengaja ingin menabrak aku, 'kan?" Suaranya terputus-putus dengan detak jantung yang naik drastis seperti ia habis berlari.
"Sepertinya, mereka suruhan Chen. Cepat masuk ke lift. Akan lebih aman di kamar," ucap Sultan sambil mengedarkan pandangan dengan waspada. Khawatir ada yang bersembunyi dan menyerang mereka diam-diam. Tapi, mereka aman sampai tiba di depan pintu kamar hotel.