"Sialan si Alfred! Tubuhku sakit semua. Shh …. Kalau bukan demi Damian, sudah kucincang juniornya."
Anisa merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Bahkan, untuk turun dari ranjang saja ia kesulitan. Wanita itu berjalan perlahan-lahan menuju kamar mandi.
Berendam di dalam bak berisi air hangat, cukup membuat tubuhnya sedikit lebih nyaman. Anisa tidak ingat, berapa kali laki-laki itu memuntahkan lahar di tubuhnya. Namun, ia merasa hal itu tidak ada apa-apanya dibandingkan saat dia tinggal di Turki.
Awalnya, dia pergi ke sana untuk bekerja. Siapa sangka, gadis sepintar Anisa bisa tertipu oleh perusahaan fiktif. Tiba di sana, ia justru dijadikan wanita komersial.
Setiap hari, ia harus melayani bos-bos besar yang sangat suka dengan wanita Indo. Terkadang, Anisa dibawa pesta s*ks. Ia melayani sedikitnya tiga orang di pesta itu.