Pletak! Pletak!
"Ouch! Sakit, Hubby."
"Iya, sakit sekali, Kak. Kami tidak melakukan kesalahan. Kenapa, Kakak, menyentil kening kami?" tanya Aldo dengan bibir mengerucut. Tangannya terus mengusap bagian yang disentil oleh Damian.
"Kalian tidak merasa, apa yang kalian lakukan itu salah, hah?" tanya Damian dengan kesal. Ia menarik Julia ke arahnya, sampai kakinya tidak sengaja menendang pecahan vas bunga.
"Aw!" Julia memekik.
Damian menoleh ke bawah dan terkejut melihat kaki Julia berdarah. Ia langsung menggendongnya. Sebelum keluar, ia memperingatkan Aldo terlebih dulu.
"Jangan berani melarikan diri, mengerti!"
Aldo diam saja. Ia merasa bersalah karena vas bunga yang melukai Julia, pecah akibat ulahnya. Pemuda itu mencari sesuatu untuk membersihkan lantai. Ambar datang dan membantunya, tapi Aldo menolak.
"Tidak apa-apa, biar mama saja yang bersihkan. Kamu cepat sarapan."
"Tidak usah, Ma. Aldo bisa membersihkan sendiri," tolak pemuda itu.