Damian mengetuk meja dengan jarinya.
Tuk! Tuk!
"Ya, Pak Alfred. Ada yang bisa sa … ya …. Hubby! Ma-maaf, maksud saya Pak Direktur." Ia mendadak berdiri. Julia kelabakan karena kunjungan mendadak Damian. Ia pikir Alfred yang masuk ke ruangan itu.
"Jangan terlalu serius, sampai-sampai tidak tahu ada orang masuk. Kaget?"
Damian menghampiri istrinya dan berdiri satu langkah di samping. Ia menyentuh pipi Julia dengan punggung tangan. Wanita itu tersenyum manis, membuat ia tidak tahan untuk mengecupnya.
Ia berniat mengecup bibir yang sedang tersenyum manis itu, tapi gagal karena Alfred masuk ke ruangan.
"Ekhem! Maaf mengganggu Anda, Pak Direktur," ucap Alfred sambil berjalan menuju meja kerjanya.
"Bagaimana rasanya menjadi wakil direktur?" tanya Damian sambil tersenyum. Ia pergi menuju sofa dan duduk menghadap teman lamanya.
"Boleh aku minta keringanan? Lebih baik aku jadi cleaning service," seloroh Alfred. Ia menyusul Damian ke sofa. "Bu Direktur, bisa tolong siapkan kopi."
Bug!