Chereads / Berikan aku kekuatan untuk menghadapi semua masalah di dunia fantasi. / Chapter 12 - Chapter 9 : Penyihir Dan Serigala (Bagian 1).

Chapter 12 - Chapter 9 : Penyihir Dan Serigala (Bagian 1).

Part 0

Sebuah peradaban yang besar menghilang dari penglihatan, entah apa yang sebenarnya terjadi pada dunia ini.

Sifat dan tingkah laku mereka, menyebabkan dunia ini mengalami kerusakan yang besar.

Air laut yang tenang, telah di ganggu oleh makhluk yang tidak memikirkan masa depan.

Hutan yang lebat hancur seketika karena tingkah laku mereka. Makhluk yang tidak peduli dengan masa depan, membuat bumi ini menyerah untuk bertahan.

Entah kapan waktunya. Dunia ini akan berakhir dan pada saat itu, mereka baru sadar.

Burung yang berkicau pada malam hari, pertanda bahwa sesuatu hal akan terjadi.

Sebaiknya kita jangan melupakan masalah ini, dan terus berusaha melindungi tempat tinggal di bumi ini.

Part 1

Satu minggu setelah masuk ke Akademi Flinero.

Aku belum mendapatkan teman ataupun sahabat yang bisa di ajak ngobrol dan jalan bersama pada hari libur seperti ini.

Sebaiknya mencari sesuatu kegiatan yang bisa membuatku menemukan teman.

"Reysha. Mau pergi kemana kamu pada pagi hari ini?"

Ah.. Sella, akhirnya dia kembali.

"Aku mau pergi jalan-jalan melihat situasi Ibu Kota Kerajaan Flinero. Apa kamu mau ikut denganku, Sella?"

Dia baru saja pulang setelah beberapa hari pergi dari Kerajaan Flinero.

"Aku ikut denganmu, jadi tunggu sebentar."

Apa dia tidak kelelahan?

Sebaiknya nanti aku tanyakan kepada Sella.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya perutku mengeluarkan suara.

Aku lapar, sebaiknya sarapan pagi dulu sebelum pergi jalan-jalan.

Aku menuju ke tempat makan di penginapan, setelah sampai di tempat makan, aku mendekati pelayan yang berada di dekat meja resepsionis.

"Apa saya boleh memesan makanan pada pagi ini? "

Pelayan itu tersenyum dan berkata,

"Iya, anda mau pesan apa?"

Hmmmm...

"Apa makanan favorit pada pagi hari di tempat ini?"

"Ada dua jenis makanan favorit di tempat ini, pertama: menu sandwich dengan kentang goreng dan Kedua: nasi kuning bumbu merah dengan lauk telur rebus."

Hmmm..nasi kuning? Aku baru dengar ada makan seperti itu. Sebaiknya aku pesan nasi kuning bumbu merah.

"Saya pesan satu porsi nasi kuning bumbu merah dengan lauk telur rebus."

"Baiklah. Anda bisa menunggu di meja no 7, selagi pelayan kami menyiapkan makanan yang anda minta."

"Terima kasih."

Aku berjalan menuju meja nomor tujuh di dekat jendela. Sesampainya di meja nomor tujuh, aku menarik kursi ke arah belakang dan berjalan ke depan kursi dan menariknya lagi ke depan berbarengan dengan aku yang mau mulai duduk di kursi.

(Ribet banget mau duduk.)

Tempat ini kalau pagi tidak berisik, begitu tenang dan...

"Sakittt.."

Aku melirik ke arah samping kanan, ternyata ada Sella yang mencubit pipi sebelah kananku.

"Sakit Sella, kenapa kamu mencubit pipiku?"

Setelah berkata begitu, Sella melepaskan cubitan nya.

Dia berjalan ke arah depan dan menarik kursi kosong yang berada di depan.

Aku memegang pipi kanan dengan lembut.

"Aku kira kamu pergi sendirian, ternyata malah kelaparan."

"Yah.. Mau bagaimana lagi. Perutku mengeluarkan tanda bahwa aku harus makan."

"Haahhh.. Kamu sudah pesan makanan? "

Aku mengangguk mengiyakan pertanyaan sella.

Dia tidak terlihat lelah ataupun mengantuk.

"Reysha, Tuan Putri menitipkan sebuah pesan."

Jadi selama ini Sella pulang ke Kerajaan Neolish.

"Apa pesan dari Tuan Putri?"

Sebelum aku bisa mendengar jawaban dari Sella, makanan yang aku pesan sudah berada di meja makan.

"Ya sudah, nanti kita lanjutkan pembicaraan setelah makan."

Sella berkata seperti itu. Dia terlihat lapar, dan langsung menyantap makanan yang di pesan.

Makanan yang di pesan oleh Sella sama seperti pesananku.

Aku baru mencoba makanan ini, nasi kuning bumbu merah dengan lauk telur rebus.

Nasi nya berwarna kuning, telur rebus ya di sirami bumbu merah.

Saat nya makan.

Satu suapan dari nasi kuning membuat aku bahagia. Makanan ini sungguh enak dan bumbu merahnya terasa menyegarkan.

Aku melirik ke arah Sella, dia sangat lahap memakan nasi kuning bumbu merah nya.

Sebaiknya aku lanjut makan.

Setelah lima belas menit berlalu, aku dan Sella selesai makan.

Kami berdua minum air di gelas yang berbeda, air mineral ini di ambil dari mata air Kerajaan Flinero.

Sungguh nikmat.

Sebaiknya mulai besok aku pesan makanan seperti tadi.

"Kita mau jalan-jalan ke mana?"

Hmmm.. Pertanyaan yang sulit.

Karena aku baru satu minggu di sini, jadi aku tidak tahu mau kemana. Sebaiknya aku menanyakan ke Sella tentang lokasi yang indah.

"Sella, aku menyerahkan semua nya kepadamu."

Dengan tegas dan lantang aku berbicara.

"Kamu ini nya. Baiklah, kita akan ke pusat kota Kerajaan Flinero."

Bukankah tadi aku bilang begitu nya sebelum memesan makanan.

Mungkin karena perutku kenyang, otak ini jadi lelet untuk mengingat masa lalu.

Part 2

Kereta kuda sedang berjalan menuju Kerajaan Flinero, entah kenapa aku merasakan sebuah tatapan satu makhluk yang sedang menunggu mangsa nya lengah.

Aku menelan air liur dan tubuh ini mengeluarkan keringat dingin.

"Apa! Apa yang mau kamu katakan?"

Makhluk itu mulai berbicara kepadaku.

"Ki..Ki..Kita mau kemana? Lebih tepat nya, aku mau di bawa kemana?"

Makhluk di depanku mulai terlihat mengendurkan padangan predatornya.

"Kita akan menuju ke Kerajaan Flinero."

Kerajaan? Oh.. Tempat ini seperti jaman pertengahan kuno. Masih ada kerajaan dan pasti ada tembok besar yang melindungi kota. Aku tidak sabar untuk melihat.

"Kenapa kamu terlihat begitu semangat?"

Heh.. Dia memperhatikan diriku.

Yah.. Sebenarnya aku sangat senang kalau ada wanita yang memperhatikan diriku.

Masalahnya, cewek di depan ini memang cantik dan manis tapi dia bukan manusia.

Aku menggelengkan kepala ku.

"Ini pertama kalinya bagiku untuk melihat sebuah Kerajaan Humanity."

"Hmmm.. Begitu."

Setelah itu, pembicaraan selesai.

Suasana di dalam kereta mulai hening dan terasa suram.

Aku tidak bisa berkata sembarangan di depan makhluk ini. Sebaiknya diam adalah pilihan yang terbaik.

Waktu demi waktu berlalu.

Angin yang berhembus kencang pergi entah kemana.

Percaya atau tidak, aku selalu menjadi karakter yang berbeda dari diriku yang lama.

Selalu menggunakan topeng untuk menyembunyikan sosok asli dari orang-orang.

Hmmm.. Kenapa aku malah curhat.

Okey, lanjut ke cerita.

Tidak terasa, akhirnya kami sampai di depan pintu gerbang Kerajaan Flinero.

Aku ingin sekali melihat pintu gerbang kerajaan, tapi.. makhluk yang berada di depanku menatap tajam ke diriku.

Tatapan matanya seolah-olah berkata 'Jangan melakukan hal-hal yang aneh.'

Terdengar suara pembicaraan dari penjaga gerbang dengan kusir kuda.

"Ada urusan apa anda kesini dan siapa yang ada di dalam kereta?" kata penjaga gerbang.

Giliran sang kusir kuda berbicara,

"Saya disini di tugaskan untuk mengantarkan dua orang yang ada di dalam kereta ke Istana Kerajaan."

"Apa mereka tamu khusus dari Istana Kerajaan?" kata penjaga gerbang.

Ada dua penjaga gerbang nya. Menarik, mereka mungkin prajurit terlatih.

"Iya! Saya di perintahkan oleh Raja Flinero untuk membawa mereka ke Istana Kerajaan." kata paman kusir kuda.

"Baiklah, kamu bisa masuk ke dalam Kerajaan Flinero."

Setelah penjaga gerbang mempersilahkan masuk, kereta kuda kami berjalan santai menelusuri jalan umum di Kerajaan Flinero.

Semua orang yang di lewati memandang ke arah kereta kuda kami.

Walaupun tidak bisa melihat dengan jelas, tapi aku bisa mengintip sedikit, dari celah kain yang menutupi jendela kaca kereta kuda.

Catatan:

Makanan nasi kuning bumbu merah pernah saya makan sewaktu berada di Kalimantan Selatan. Penjual makanan menyebut makanan itu dengan sebutan Nasi Kuning Sambal Habang.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA .