Part 1
Entah kenapa di istana kerajaan ini terlihat seperti ingin menyambut seseorang.
Aku melihat ke arah Sella.
"Sella, apa ada tamu yang akan datang ke Kerajaan Flinero?"
"Mungkin!"
Sepertinya ini waktu yang tidak tepat untuk berkunjung ke istana kerajaan.
"Sebaiknya kita pulang. Kapan-kapan aja kita menyapa Raja Flinero."
"Hmmm.. Bai.."
Sebelum Sella menyelesaikan perkataannya, prajurit istana yang ada di depan kami menyela.
"Kalian di izinkan masuk kedalam istana kerajaan, Raja Flinero sudah menunggu di ruangan singgasana!"
Heehh..
"Ikuti kami!"
Kenapa prajurit istana ini terlihat seperti tidak peduli pada tamu yang akan datang nanti.
Kami berdua berjalan mengikuti dua prajurit di depan. Setelah berjalan menelusuri lorong yang terlihat mewah, akhirnya kami sampai di depan pintu masuk ruangan singgasana.
Aku melirik ke atas. Pintu ini, apakah terbuat dari emas dan ada hiasan batu berlian sekitar pintu.
Seberapa kaya Kerajaan Flinero ini.
Pintu Kerajaan Neolish bahkan tidak semewah ini. Aku benar-benar bingung, siapa sebenarnya Raja Flinero?
Pintu masuk terbuka secara perlahan.
"Kalian berdua silahkan masuk!"
Setelah mendapat izin dari prajurit penjaga pintu masuk ruangan singgasana, kami berdua melangkah masuk.
Setelah kami berdua masuk ke dalam, pintu yang kami lewati langsung tertutup dengan pelan.
Apa pintu ini di gerakan oleh sihir, aku merasakan sebuah penghalang di depan pintu masuk tadi.
Mungkin itu cuma perasaanku saja.
"Selamat datang di kerajaan ini, witch of destruction and knight of darkness!"
Yang menyambut kami adalah Pangeran Pertama dari Kerajaan Flinero. Dari kabar yang aku dengar, Pangeran ini adalah salah satu calon suami dari Tuan Putri.
Walau terlihat tampan, dia sepertinya terlihat seperti cowok yang suka memainkan hati wanita.
Yah.. Menurutku begitu.
Sella terlihat melirik ke arahku, sepertinya dia paham dengan ekspresi wajahku.
"Terima kasih telah menyambut kami Pangeran Leno Flinero, kami berdua kesini untuk memberikan salam kenal untuk Raja Flinero."
Oh.. Aku baru tahu, Sella bisa berbicara formal seperti itu.
"Ya. Aku sudah di beritahu oleh ayah soal kedatangan kalian. jadi, silahkan ikuti aku masuk ke ruangan singgasana."
Bukankah kita sudah berada di ruangan singgasana, seberapa besar ruangan singgasana di kerajaan ini.
Apa ada pintu masuk lagi yang harus kami lewati.
Setelah berjalan sekitar 50 meter dari pintu masuk, kami menemukan pintu masuk lagi yang di jaga oleh kesatria istana yang terlihat kuat.
Haahh..
"Buka pintu masuk nya!" kata pangeran tampan.
Dua kesatria itu terlihat mengangguk sedikit. Tanpa butuh waktu yang lama, pintu nya terbuka dengan pelan.
Jangan bilang ada sihir penghalang lagi di sini.
Kami bertiga melangkah masuk ke dalam ruangan. Setelah kami bertiga masuk, pintu nya tertutup dengan cara sedikit agak cepat.
"Selamat datang di Istana Kerajaan Flinero, Nona Reysha dan Kesatria kegelapan."
Kenapa hanya aku yang di sebut dengan nama?
Mungkin Sella telah melakukan sesuatu hal di kerajaan ini. Nanti lah aku tanyakan kepada kesatria kegelapan ini.
Aku melirik ke arah Sella, dia terlihat seperti bukan Sella yang aku kenal.
Sella melangkah maju dan berbicara dengan hormat kepada Tuan Putri Kerajaan Flinero.
"Terima kasih telah menyambut kami berdua, Putri Raja Lina Flinero. Kedatangan kami disini untuk memberikan salam kenal untuk Raja Flinero."
"Yes. Saya sudah mendengar semuanya dari ayah. Raja Flinero sudah menunggu kedatangan kalian. Silahkan ikuti saya masuk ke dalam."
Huih..huih..huihh, Kata-kata dari Princess ini terdengar seperti ada pintu masuk lagi.
Seberapa besar ruangan singgasana kerajaan ini?
Aku tidak peduli. Dan lagi, Sella terlihat seperti ingin malarikan diri dari tempat ini.
Baru pertama kali aku melihat ekspresi Sella seperti ini.
Wajah dia pucat dan terlihat keringat kecil mengalir di wajah nya.
Kami bertiga mengikuti Princess.
Tidak lumayan jauh, kami sudah berada di depan pintu masuk lagi.
"Mulai dari sini, yang di perbolehkan masuk hanyalah Nona Reysha."
Heh..aku? Why?
"Buka pintu nya." kata Princess yang terlihat berwibawa.
Pintu nya terbuka dengan sangat eneh.
Apa hanya aku yang melihat pintu nya menghilang.
"Silahkan masuk Nona Reysha."
Aku melirik ke arah Sella.
Dia hanya mengangguk menanggapi lirikan mataku.
Baiklah..
"Saya akan masuk."
Kenapa hanya aku yang di perbolehkan masuk?
Aku melangkah maju kedepan dan merasakan sihir penghalang yang luar biasa.
Sihir ini bukan penghalang biasa, ini sihir pelindung tingkat tinggi.
Siapa yang membuat sihir ini?
Part 2
Setelah kami keluar dari kereta kuda.
Aku melihat barisan prajurit istana berbaris di samping.
Entah kenapa aku seperti seseorang yang terkenal. Karpet merah bersih dan panjang menyambut kaki kami berdua menuju pintu masuk istana.
Sebaiknya nanti aku tanyakan kepada kakak hebi, tentang penyambutan yang seperti superstar ini.
Kalau saja aku berani menanyakannya kepada kakak hebi?
Melihat tatapan nya saja aku sudah ketakutan, apalagi berbicara seperti kakak dan adik.
Hah..
"Ada apa? Apa kamu tidak suka berkunjung ke Istana Kerajaan Ras Humanity?"
Kakak Hebi benar-benar memperhatikan diriku.
Bahaya ini.
Aku menggelengkan kepala.
"Tidak."
"Hmmm..baguslah!"
Huuhh..syukurlah dia tidak membaca pikiranku.
Setelah berdiri lumayan tidak lama, pintu istana terbuka sedikit demi sedikit.
Di balik pintu, terlihat dua prajurit yang mengenakan baju besi di sertai dengan jubah superman berwarna putih.
Di belakang dua prajurit itu, ada seseorang yang seperti komandan prajurit istana kerajaan ini.
Perempuan? Terlebih lagi dia cantik dan manis.
Sadar..sadar.. Hauuuh.
Perempuan itu mengenakan baju besi berwarna putih kebiruan di serta dengan jubah superman berwarna merah.
Kelihatannya di jubah superman itu tidak ada abjad huruf (S) besar. Misalkan ada, bisa menjadi dunia yang menarik bagiku.
Mereka berjalan ke arah kami dan dua prajurit ikut berbaris di samping seperti para prajurit istana lainnya.
Oh.. Ternyata komandan prajurit istana ini perempuan.
Ahh.. Aku seperti mengingat masa lalu, tentang perempuan cantik dan manis tapi menakutkan.
Aku menggelengkan kepala.
Lupakan.. Itu masa lalu.
Sekarang komandan prajurit itu berada di depan kami.
"Selamat datang kambali Nona Calamity Queen dan.."
Dia memiringkan kepala nya sedikit.
Haaah.. Dia pasti bingung, kenapa ada Ras Humanity bersama dengan Ras Roh Agung Enkidu.
Hahaha.. Tolong prajurit istana, bebaskan aku dari makhluk mengerikan ini.
Aku menatap komandan prajurit istana itu dengan tajam.
"Lama tidak berjumpa kesatria Arete, terima kasih atas sambutan hangat nya. Kamu tidak perlu memikirkan siapa makhluk yang ada di sebelahku ini."
"Tapi.."
"Tenang saja, dia tidak akan menggigit Raja Flinero atau yang lainnya."
Entah kenapa, aku seperti anjing liar yang baru di jinakan.
Memang sih namaku sudah berganti menjadi Fenrir, tapi kenapa aku di samakan seperti makhluk buas.
"Baiklah, saya akan percaya dengan ucapan anda."
"Silahkan ikuti saya untuk menemui Raja di ruangan singgasana."
"Yes."
Setelah pembicaraan selesai, aku dan kakak hebi mengikuti kesatria arete masuk ke dalam kastil kerajaan.
Seperti nya, ada yang aneh dengan kastil ini.
"Apa kamu merasakan nya juga, Fenrir."
"Yeah, seperti ada aura yang begitu kelam di dalam kastil ini."
"Oh.. Nanti kamu akan tahu juga siapa pemilik aura kelam ini."
"Apa dia juga berasal dari Ras Humanity?"
"Yes."
Ohh... bicara tentang aura kelam.
Aku teringat soal mimpi. Di mimpi itu, aku berada di tempat gelap yang tidak berujung dan tempat itu tidak memiliki sinar penerangan sedikit pun. Di sana ada makhluk yang entah ada atau gimana, menyebut auraku lebih gelap dari tempat itu.
Yang benar aja, tempat itu aja sungguh sangat gelap, bahkan aku tidak bisa melihat anggota badanku sendiri.
Aku benar-benar tidak menyadari, bahwa Kesatria Arete terus melirik ke arahku.
Walaupun dia depan, entah kenapa matanya terlihat tertuju padaku.
Yah.. Bagaimanapun, itu adalah hal yang wajar bagi para kesatria untuk waspada terhadap seseorang yang baru di kenal.
Kami bertiga terus berjalan hingga aku melihat pintu masuk yang begitu besar dan mewah.
Apa-apaan pintu ini, kenapa pintu ini terlihat seperti terbuat dari emas.
"Buka pintu nya."
Komandan kesatria memerintahkan kepada dua prajurit penjaga pintu.
Tidak lama pintunya terbuka secara perlahan.
Oh.. Tanpa di sentuh, pintu nya terbuka sendiri.
Umm.. Apa dunia ini lebih maju ketimbang duniaku dulu.
Disini bahkan tidak ada listrik, mustahil pintu masuk mewah ini menjadi otomatis.
"Ikuti saya masuk ke dalam!" kata komandan kesatria.
Heeh.. Kenapa aura suram nya makin terasa sangat besar. Jangan bilang Raja Flinero adalah orang yang begitu mengerikan.
Bodohlah.. Aku tidak peduli. Selama tidak mengganggu dia, mungkin aku tidak akan dapat masalah.
Mataku melirik ke arah kakak hebi.
Entah kenapa ekspresi wajah kakak hebi terlihat senang.
Apa dia sudah menemukan mangsa baru?
Jangan bilang, kakak hebi akan menargetkan Raja Flinero sebagai mangsa barunya.
Ahh.. Gawat ini. Aku bakal mati kedua kalinya.
Kami berhenti berjalan, yang aku lihat adalah pintu mewah dan dua prajurit penjaga pintu masuk.
"Buka pintu nya!" Kata komandan kesatria
Setelah pintu terbuka, kami bertiga masuk ke dalam. Pintu di dunia ini sungguh sangat membuat aku terpukau.
'Jangan bilang nanti ada pintu lagi, seberapa luas ruangan singgasana kerajaan ini.'
Tidak lama aku berpikiran seperti itu, aku melihat pintu mewah lagi dan dua prajurit penjaga pintu masuk.
Aahh..
"Ada apa?"
"Tidak apa-apa."
Kakak hebi selalu memperhatikan diriku dari tadi nya. Semoga saja, aku tidak di jadikan tumbal oleh kakak hebi saat ingin melahap Raja Flinero.
Umm.. Aura nya begitu suram dan sungguh sangat besar.
"Kesatria Arete, apa yang kamu lakukan disini?"
"Saya disini membawa tamu undangan dari Raja Flinero."
Siapa dia? Apa mungkin dia seorang Putri Raja/Princess?
Terlihat dia begitu cantik, rambut panjang sebahu berwarna pirang seperti rumput yang habis diberi herbisida(1), tinggi yang lumayan, tubuh yang ideal dan gaun yang dia kenakan seperti ball gown era victoria.
Yah.. Dia terlihat cantik, tapi dia seorang bangsawan.
'Jangan terlalu banyak berharap dasar perjaka tulen.'
Tuan Putri melihat ke arah kami.
Dia terlihat terkejut dan langsung berjalan ke arah kami berdua.
Sang Putri berhenti berjalan dengan anggun dan tepat di depan kami, dia melakukan gerakan curtsy ala istana.
' Hmm.. Permisi, nona manis. Saya bukan kalangan kelas atas. Saya seorang makhluk yang bisa hidup sampai sekarang karena keberuntungan.'
Aku ingin sekali bilang begitu, tapi sebaiknya lupakan hal itu.
Aku tidak bisa berbicara hal yang aneh di saat bersama dengan kakak hebi.
Setelah dia selesai melakukan gerakan cursty, dia berdiri tegak dan tersenyum manis.
"Selamat datang kembali Nona Calamity Queen dan..."
Ah.. Sudah kuduga, ekspresi nya persis seperti komandan kesatria.
"Dia hanya anjing liar yang baru di pungut oleh Tuan Genbu."
Ahh.. Begitu banget, Kakak Hebi memandang diri ini.
Apa boleh buat, aku adalah anjing liar yang baru terlahir di dunia ini.
"Oh.. Kalau begitu baiklah, silahkan masuk. Ayah sudah menunggumu kedatangan Nona Calamity Queen dan Tuan anjing liar."
Sial..dia benar-benar menanggapi dengan serius ucapan dari kakak hebi.
"Buka pintu nya!" kata komandan kesatria.
"Silahkan masuk, Nona Calamity Queen dan Tuan anjing liar."
Sekarang komandan kesatria yang mengatakannya.
Haah.. Nasib.. Nasib..
Kami berdua masuk ke dalam tanpa Komandan Kesatria dan Putri Raja.
Setelah kami masuk, pintu nya tertutup tanpa bisa kusadari.
Kakak Hebi berjalan lebih dulu setelah itu aku mengikutinya dari belakang.
Setelah berjalan sekitar 30 meter, akhirnya aku tidak bisa bergerak lagi.
Sekarang aku benar-benar seperti patung. Kakiku seperti menolak untuk melangkah maju.
Aku melirik ke arah depan.
Aku melihat seorang wanita cantik sedang duduk di kursi yang terlihat mewah dan di depan wanita cantik itu, ada seorang om-om yang terlihat seperti seorang Raja.
Catatan:
(1) walaupun kata kata yang saya tulis terlihat sarkas, tapi itu cuma candaan saja.
Meskipun Yah... Gitulah.
Gerakan cursty adalah salam hormat.
Karakter Rezlen dalam cerita yang saya tulis ini memiliki sifat apa adanya dan sedikit urakan.
Terima kasih telah membaca dan jangan lupa untuk selalu berbagi dan bersyukur.