Luna menatap orang-orang yang ada di depannya dengan sayu, pagi ini ia tak akan lagi menetap di dalam rumah. Tiga hari berlalu. Meksipun rasa sakit dan rasa sedih masih kental di dalam hatinya, tetapi Luna tak bisa menghancurkan dirinya sendiri. Jika saja ia tak sedang mengandung, mungkin Luna tak peduli dengan kesehatannya. Luna tak akan mau bersemangat untuk kembali memulai hidupnya lagi. Minggu depan Luna harus kembali membuat laporan magangnya dan menyerahkan itu pada sang dosen, sebab tiga hari lalu ia mangkir dari tugasnya. Alasannya sudah sangat jelas, kematian Damian tak bisa membuat dirinya bisa fokus dan berpikir dengan jernih. Luna benar-benar jatuh kali ini.