Luna terus saja mencoba untuk tetap berada dalam situasi yang tenang. Dirinya belum bisa menatap paras cantik wanita muda yang ada di depannya itu. Luna masih terus menundukkan pandangannya ke arah lain. Ia menatap pantulan bayangan wajahnya di atas meja kaca yang membatasi sekat duduknya dengan Nona Alena Thalia. Selepas mengatakan bahwa dirinya sedang mengandung dengan nada bicara penuh amarah, kini Luna mulai menyesali itu. Tak seharusnya wanita asing yang ada di depannya itu tahu. Nona Alena Thalia adalah wanita yang tak pantas mendengarkan kabar baik darinya. Ia hanya akan membawa masalah datang padanya suatu saat nanti. Ia hanya akan membaut dirinya berada di dalam bahaya saja. Jika William tahu, pria itu pasti melakukan hal yang tidak-tidak.
"Kenapa tak mau memandangku? Kau malu sebab akan menjadi seorang ibu?" tanya Alena menyela. Ia mengetuk sisi meja untuk menarik pandangan gadis yang ada di depannya.
