( AKU BUKAN WONDER WOMAN)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Sesampainya di parkiran motor. Ternyata sudah ada Nathan dan Pharsa yang sedang menunggu kami. Batin aku makin merasa tak enak hati jika Nathan dan Pharsa sampai menunggu aku dan khufra di parkiran motor. Apa mungkin ada hal yang penting yang ingin di sampaikan lagi?! Bikin aku perang batin saja.
" Hei, Rubah!! Yang suka godain pacarku Nathan!! Yang gak tahu malu hubungi Nathan!!" teriak Pharsa di parkiran motor.
" Aku bukan rubah. Nama aku Ruby. Aku gak pernah godain cowok kamu atau pacar kamu Pharsa. Aku hanya berteman saja. Aku hanya menganggap hubungan kami sebagai kakak senior dan junior" Ujarku bercerita.
" Ah mana ada sih maling ngaku?! Mana ada tukang godain pacar aku jujur di depan semua orang. Yang ada takut kebongkar semua kebohongan busuk nya" ujar Pharsa menyindir aku.
" Terserah kamu deh Pharsa mau ngomong apapun!! Aku sama sekali gak perduli!! Yang penting aku sudah gak mau membahas tentang masalah ini lagi" Ujarku menjelaskan.
" Hahaha.. bilang aja kamu takut kan kalo misalnya semua siswa disini tahu dan ngadu ke guru BK kan?! Takut di keluarkan dari sekolah ini ya?!" ujar Pharsa sambil tertawa terbahak-bahak.
" Hadeh,ngapain aku takut akan hal itu. Toh aku gak bikin masalah. Kamu aja yang membuat masalah dengan aku" Ujarku sambil menunjuk jari ke arah Pharsa.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Pharsa pun mendekati aku di parkiran motor. Namun sesuatu hal yang buruk terjadi. " Prak!!" tamparan keras dari tangannya Pharsa mengenai wajah aku. Seperti petir tersambar dalam hidup aku. Pharsa pun meluapkan semua emosi dan kemarahan nya kepadaku.
" Rasain tuh pelakor yang mirip rubah suka godain Nathan" ujar Pharsa sambil menampar wajah aku dengan sangat keras nya.
" Astaghfirullah!! Pharsa tega banget kamu sama aku!!" Ujarku sambil memegangi wajahku yang memerah bekas tamparan Pharsa.
" Mampus!! Rasain!! Makan tuh pelakor yang kegatelan kaya rubah di drama Korea. Yang suka godain cowok aku" ujar Pharsa mengutarakan kekesalannya kepada aku.
" Diam kamu Pharsa!! Gak sepantasnya kamu berkata seperti itu sama Ruby" ujar khufra membela aku di hadapan semua orang di parkiran motor.
" Hahaha.. khufra!! So sweet banget belain si rubah yang kegatelan!! jangan bilang juga kamu ngebelain si rubah karena kamu juga suka sama si rubah kegatelan yak" teriak Pharsa sambil tertawa terbahak-bahak.
"Jaga mulut kamu Pharsa!! Begini ya kelakuan ketua OSIS di sekolah kita yang suka bikin masalah biar viral ya?!" ujar khufra menyindir Pharsa.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Khufra pun membela aku dan memarahi Pharsa yang sudah bertindak seenaknya terhadap aku. Semua temen-temen di parkiran motor pun merekam video saat Pharsa menampar wajah aku. Seperti semua sudah terancang dengan baik. Aku malu karena ini kedua kalinya aku di permalukan oleh Pharsa.
" Sebenarnya yang seharusnya di takutkan itu bukan aku tapi kamu Pharsa!! Kamu gak takut ya?! Dengan bikin ulah dan masalah begini akan di aduin ke kepala sekolah. Kamu bisa di pecat jadi ketua OSIS loh" Ujarku menjelaskan.
" Oh!! Jadi kamu mengancam aku ya?! Mau ngadu ke kepala sekolah gitu?! Ya udah aduin aja!! Kalo kamu masih punya nyali?! Kalo mau hidup kamu buruk dan sengsara jika berurusan dengan aku!!!!" ujar Pharsa kesal.
" Aku gak mengancam kamu Pharsa!! Aku hanya mengingatkan bahwa kamu akan mengalami hal buruk jika berurusan dengan aku!!" Ujarku membalikkan ucapan nya Pharsa.
" Hahaha.. gak akan ada yang bisa melengserkan aku dari ketua OSIS di sekolah ini. Karena orangtua aku adalah pemilik sekolah ini" ujar Pharsa membanggakan diri sendiri.
" Apa?! Orangtua kamu pemilik sekolah ini?!" Ujarku terkejut saat mendengar nya.
" Gak usah lebay gitu deh rubah kegatelan!! Semua siswa dan siswi sekolah disini pun sudah tahu akan hal ini!! Hanya kamu doang rubah kegatelan yang kuper" ujar Pharsa menyindir aku.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Nathan pun hanya diam saja. Tak bereaksi apapun. Seolah Nathan mengakui kesalahannya kepada Pharsa dan menurut semua keinginan Pharsa. Aku pun kecewa dengan sikap nya Nathan yang bersikap seperti banci bukan laki-laki.
" Hei Nathan!! Kamu laki-laki atau banci sih?! Hanya diam saja begitu?! Udah ngeliat kelakuan pacar kamu kaya orang kagak waras malah diem aja" ujar khufra menyindir Nathan.
" Ini urusan Pharsa dengan Ruby!! Tak ada hubungannya dengan aku!! Jadi lebih baik aku diem saja" ujar Nathan memberitahu.
" Astaghfirullah!! Pantas aja kalo Pharsa berkuasa dalam hal ini!! Soalnya kamu lembek banget jadi cowok" ujar khufra sambil tepok jidat.
" Eh banyak bacot banget kamu khufra!! Gak usah banyak komentar deh!! Urus aja si rubah yang kegatelan!!" ujar Pharsa kesal.
" Wkwkkwk.. biasa aja kali Pharsa. Gak usah ngegas kalo ngomong!!" ujar khufra meledek Pharsa.
" Kalo berani sini!! Aku gak takut sama kamu khufra!!' ujar Pharsa menantang Khufra.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;
Khufra yang marah dan emosi dengan sikap Pharsa dan Nathan. Seperti sebuah kesengajaan untuk bisa mempermalukan aku. Kini aku sadar bahwa semua ucapan khufra benar adanya. Aku harus menjaga jarak dengan Nathan dan Pharsa.
" Aku mah gak pernah takut sama kamu Pharsa!! Hanya saja aku masih mau sekolah disini!!" ujar khufra memberitahu.
" Ah Cemen banget!! Nyali tempe kamu khufra!! Banyak omong dan banyak bacot doang" ujar Pharsa sambil tertawa terbahak-bahak.
" Kalo mau berantem atau adu mulut di luar sekolah. Ayo berani gak?!" tanya khufra menantang Pharsa.
" Aku mah berani aja. Asal ada saksinya. Kalo kamu main curang. Bisa aku aduin ke kepala sekolah" ujar Pharsa memberitahu.
" Wkwkkwk.. bilang aja mau cari pembelaan kan?! Bukan cari saksi" ujar khufra menyindir Pharsa.
" Enak aja kalo ngomong!! Aku gak begitu!! Aku hanya ingin tidak rugi bila berdebat dan bertarung sama kamu khufra" ujar Pharsa menjelaskan.
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
Khufra langsung menarik tangan aku dan menyuruh aku untuk menaiki jok motor nya. Khufra mengebut dalam mengendarai motor. Lalu aku di ajak khufra ke sebuah tempat yang tak pernah kamu kunjungi sebelumnya. Sebuah tempat rahasia dan tersembunyi.