Chereads / AKU BUKAN WONDER WOMAN / Chapter 7 - BAB 7. TAK ENAK HATI

Chapter 7 - BAB 7. TAK ENAK HATI

( AKU BUKAN WONDER WOMAN)

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Sedangkan khufra juga merasa tak enak hati jika setiap hari membawakan mie ayam dan bakso untuk nya dan orangtuanya.

" Sudahlah khufra gak usah malu-malu kucing begitu. Kan udah biasa setiap hari kita melakukan kegiatan seperti ini. Setiap pulang sekolah kamu selalu temani aku makan sore hari" Ujarku memberitahu.

" Hemmmmm... emang iya sih. Tapi aku merasa tak enak hati saja sama ayah dan ibu kamu Ruby. Hampir setiap hari membawakan aku bekal makan siang. Terus pulang nya pasti makan disini" ujar khufra menjelaskan.

" Kamu pikir aku merasa enak?! Setiap pagi dan siang hari selalu menumpang di bonceng dengan motor kamu khufra?! Aku juga sebenarnya malu dan tak enak hati. Apalagi kamu menolak aku memberikan uang bensin" Ujarku menjelaskan.

" Ya masa aku harus menerima uang bensin dari kamu sih Ruby?! Apalagi kita sudah berteman dari kecil. Mana tega dan mana berani aku bersikap begitu" ujar khufra berargumen.

" Lah itu hal yang aku rasakan. Ketika setiap sekolah menumpang motor kamu tapi kamu menolak uang bensin aku. Hayo sama kan perasaan yang kita alami?!" Ujarku meledek khufra.

" Ya udah berarti udah tak ada gunanya membahas hal ini. Agar kita tak saling menyakiti" ujar khufra bijak.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Aku pun merasa senang jika makan bersama dengan khufra di warung ayah dan ibuku. Karena biasanya aku makan sendirian karena ayah dan ibuku sibuk berjualan.

" Iya deh. Kamu selalu menang Ruby kalo soal berdebat. Dari dulu aku memang selalu mengalah sama kamu. Karena aku tipe orang yang gak mau bertengkar" ujar khufra membela diri.

" Hahaha.. alasan dengan lagu lama kamu khufra. Setiap kita berdebat dengan argumen masing-masing. Selalu saja kamu bilang kamu gak mau bertengkar karena lebih baik kamu mengalah. Udah bosen aku mendengar nya" ujar ku menyindir khufra.

" Wkwkkwk.. lagu lama cover baru yak. Bisa aja kamu Ruby. Bikin aku jadi malu sendiri. Ya udahlah kita nikmati makanan nya. Nanti keburu dingin" ujar khufra mengalihkan pembicaraan.

" Lah emang kenyataan begitu. Kalo setiap kita berdebat . Dan kamu khufra kalah omongan dan argumen sama aku. Pasti kamu bilangnya aku mengalah aja sama kamu biar gak bertengkar" Ujarku meledek khufra.

" iya dah. Aku mengaku kalah kalo berdebat sama kamu Ruby. Udahlah jangan di lanjutkan lagi. Lagian kan kita niatnya mau makan bareng bukan untuk berdebat" Ujar khufra menjelaskan.

" Hahaha.. aku hanya bercanda khufra. Gak seriusan kok!! Tapi kamu malah baperan begitu. Yoweslah gak aku lanjutkan lagi" Ujarku sambil tersenyum.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Setelah aku dan khufra makan. Lanjut ayah dan ibuku membungkus mie ayam dan bakso untuk orangtuanya khufra. Serta memberikan buah untuk orang tuanya khufra.

"Terimakasih ya om dan Tante!! Maafkan aku yang numpang makan setiap hari disini" ujar khufra berpamitan.

" Enggak apa-apa kok. Kami malahan senang karena kamu bisa menemani Ruby buat makan sore disini. Maafkan ya kalo kami berikan makanan seadanya" ujar ayahku memberitahu.

" Enggak kok. Ini bukan makanan seadanya. Tapi makanan yang enak sekali. Aku tiap pagi di bawain bekal untuk makan siang siang aja udah senang banget. Ini malah di ajak makan setiap pulang sekolah" ujar khufra menjelaskan.

" Ah jadi malu. Alhamdulillah kalo kamu suka masakan kami. Ada rasa takut selama ini kamu gak pernah berkomentar. Kami pikir kamu gak suka makanan yang kami buat" ujar ibuku menjelaskan.

" Selama ini aku gak berkomentar karena merasa gak enak hati karena selalu di bawakan terus. Makanya aku diem demi menyenangkan hati Ruby dan om juga Tante. Sudahlah berhenti jangan bawakan aku bekal lagi ya. Aku merasa sangat tak enak hati" ujar khufra Bercerita.

" Kalo kamu khufra menyuruh orangtuaku berhenti memberikan kamu bekal makan siang. Berarti aku juga harus berhenti untuk berangkat dan pulang sekolah bareng kamu ya" Ujarku berceloteh.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Khufra berpamitan pulang kepada orangtua ku. Lalu aku pun membantu ayah dan ibuku sebelum aku mengerjakan tugas sekolah di kamar tidur.

" Lah kok kamu ngomong begitu sih Ruby?! Aku gak bilang kalo kamu gak boleh berangkat dan pulang sekolah bareng aku. Hanya saja aku gak mau utang Budi karena sering banget di bawain bekal untuk makan siang oleh orangtua kamu Ruby" ujar khufra menjelaskan.

" Kalo kamu gak menyindir aku untuk gak boleh berangkat dan pulang sekolah bareng kamu. Kenapa kamu mesti menyuruh ayah dan ibuku berhenti memberikan bekal makanan untuk kamu?! Kalo rasanya gak enak ngomong aja. Nanti aku akan berusaha membelikan makanan kesukaan kamu khufra" Ujarku menyindir khufra.

" Aku ngomong berhenti kasih aku bekal makanan. Karena aku tahu keadaan ekonomi kamu dan orangtua kamu Ruby. Aku gak mau jadi beban buat kalian. Makanya aku kasih tujuan aku ngomong begini bukanlah karena masakan gak enak. Tapi aku gak mau jadi nambah biaya tambahan buat kalian" ujar khufra memberikan argumen.

" Kami sama sekali gak merasa terbebani. Atau mereka berat dalam memberikan bekal makanan untuk kamu dan Ruby. Ini Anggap aja sebagai rasa terimakasih kami karena kamu mau berteman dengan Ruby dan menjaga Ruby" ujar ayahku menjelaskan.

" Tapi cara ini terlihat berlebihan. Aku tulus sayang dan berteman dengan Ruby. Tanpa imbalan apapun. Ya udahlah kalo kalian memaksa. Maka aku takkan membahas nya lagi" ujar khufra bergegas pulang ke rumah nya.

" Aku gak mau berdebat apalagi bertengkar sama kamu khufra. Aku hanya ingin kamu menghargai perasaan aku dan orangtua aku yang sayang sama kamu" Ujarku sambil tersenyum.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;

Setelah aku membantu ayah dan ibuku. Lanjut aku belajar dan mengerjakan tugas sekolah untuk esok hari. Namun ketika semua tugas sekolah sudah aku kerjakan. Tiba-tiba Nathan menelpon aku. Saat aku sedang menyiapkan buku tulis dan buku pelajaran buat esok hari.

" Hallo Ruby?! Lagi apa?! Ini aku Nathan?!" ujar Nathan menyapaku dengan lemah lembut.

" Hallo juga kak Nathan. Aku baru aja selesai belajar, mengerjakan tugas sekolah serta menyiapkan buku paket pelajaran dan buku tulis untuk esok hari" Ujarku memberitahu.

" Wah kok samaan sih. Aku juga baru selesai belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Jangan panggil kak Nathan dong. Panggil aja Nathan. Kan kita seumuran" ujar Nathan bersikap santai padaku.

" Ah tetap aja aku merasa gak enak. Kan kak Nathan kelas tiga. Sedangkan aku masih kelas dua. Jadi wajarlah kalo aku panggil nya kakak" Ujarku menjelaskan.

" Ya terserah kamu aja sih. Seenaknya kamu aja. Aku mah di panggil apapun akan senang. Selama panggilan nya itu baik di dengar" ujar Nathan menjelaskan.

" Baiklah kak Nathan. Terimakasih atas pengertiannya" Ujarku sambil tersipu malu mendengar suara nya Nathan.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Rasa nya bahagia banget karena Nathan menepati janjinya untuk menghubungi aku. Karena awalnya aku gak terlalu berharap