Zea selalu menyukai apa yang dilakukan oleh Zac, setiap hari waktu yang dihabiskan oleh Zea hanya memperhatikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh Zac. Seperti sekarang Zea sedang memperhatikan Zac yang tengah berlatih judo di ruang latihannya. Menghabiskan berjam-jam hanya untuk melihat seorang Zac membanting pelatihnya ke matras, bagi Zea ini merupakan hal yang menarik untuk dilihat karena bagi Zea melihat Zac adalah hal yang paling diinginkan oleh setiap wanita.
" sampai kapan kau akan mengabaikan gadis itu Zac ?" tanya sang pelatih yang ingin bersiap-siap keluar dari ruangan latihan. " Bukan urusan mu" ucap Zac dan langsung meninggalkan ruangan latihan.
Melihat Zac meninggalkan ruangan tersebut membuat Zea langsung bergegas dan mengejar Zac. " Zac! Tunggu aku, Apa kau mengabaikan ku lagii? Aku sudah menunggu mu disana selama dua jam! Bagaimana bisa kau pergi begitu saja, setidaknya sapalah aku!" Teriak Zea menggebu-gebu dengan jarinya yang menunjuk-nunjuk kursi yang di dudukinya tadi dan Zac langsung berhenti ketika mendengar ucapan gadis itu.
" Zeaa.." ucap Zac dengan pelan.
" Apa?" Zea yang mendengarnya langsung mendekat kearah Zac. " sekarang aku sudah menyapa mu, Pergilah! Jangan ganggu aku lagi" ucap Zac dan langsung pergi meninggalkan Zea disana.
" Zaccc!" Teriak Zea lagi tetapi tetap saja Zac tidak menghentikan langkahnya.
"Zac aku sudah tidak tau lagi bagaimana caranya agar aku bisa menjadi milik mu, meskipun kau bukan milikku. Apakah aku terlalu egois Zac?" ucap Zea lirih.
Zac Marshall pria tampan yang terlahir dari keluarga konglomerat yang memiliki darah Campuran Rusia-Amerika, merupakan seorang pembisnis muda dan juga tampan. Dilahirkan dengan kemewahan dan juga kesempurnaan membuat Zac merasa segala sesuatu yang ada di dunia bisa di klaim menjadi miliknya kecuali satu yang tidak ia inginkan yaitu, Zea Steele wanita muda yang sangat terobsesi untuk menjadi milik dari seorang Zac Marshall. Zea sangat mengagumi dan juga menyukai segala sesuatu yang ada pada Zac, meskipun sudah berulang kali Zac menolak nya Zea tidak pernah putus asa.
Awal mula Zea sangat tergila-gila pada Zac adalah ketika kedua orangtua mereka mengadakan makan malam bersama untuk membahas kerjasama bisnis yang dapat menguntungkan kedua perusahaan tersebut. Zea pada saat itu masih berusia 22 tahun dan dengan mudahnya terpesona dengan ketampanan dan juga karisma yang ditunjukan Zac pada saat itu. Pada saat makan malam berlangsung Zac sangat berbeda dengan Zac yang dikenalnya sekarang, Zac pada malam itu sangat ramah dan bersikap sopan kepada Zea.
Berawal dari acara makan malam tersebut kedua orangtua mereka memiliki ide untuk menjodohkan mereka berdua, dan disinilah dimulainya perjuangan Zea untuk dapat menjadi milik dari seorang Zac Marshall.