Abian terus berlari untuk masuk ke dalam kantor polisi. Di belakangnya, telah diikuti Regan, Genta, dan juga Revan. Ketika sahabat yang masih setia menemani. Keempat lelaki itu terlihat begitu khawatir apa yang terjadi.
Apakah Rizki bertindak bodoh kali ini? Semoga saja tidak. Mereka semua berharap jika Rizky dapat terbang sekali saja demi kebaikan mereka. Apakah bohongan yang mengungkapkan bahwa Rizky tak ikut campur di dalamnya. Hanya itu saja. Walaupun itu hanya sebuah kebohongan, namun mereka akan percaya. Sungguh demi apapun mereka tak akan melontarkan pertanyaan lain. Satu kalimat itu sudah cukup bagi mereka.
"Permisi, Pak! Apakah boleh menemui Rizky Aditama? Seorang pemuda yang baru saja menyerahkan diri ke kantor polisi ini?" Tanya Abian dengan begitu sopan pada seorang polisi. Lelaki itu telah memandang dengan begitu intens kepada sang pria yang spontan menatap kearah Abian dan ketiga temanmu di belakangnya.