Waktu telah menunjuk pukul 5. Dan sekarang, sudah saatnya seorang lelaki mulai bersiap untuk berjuang demi satu kata maaf yang terucap dengan tulus dari dua orang wanita yang telah disakitinya.
Abian telah kembali ke kediaman Abraham. Lelaki itu kini tengah bersiap untuk menemui Keana dan juga sang Bunda yang syukurnya telah ia temukan dimana. Abian terus menatap pantulan cermin di depannya. Lelaki itu tengah merapikan baju yang tengah dipakainya.
Tangan Abian secara perlahan pun telah menyunggar rambut dengan jemarinya. Tampan. Memang. Menggunakan pakaian apapun, Abian tetaplah menjadi seorang lelaki tampan.
Setelah dirasa siap dengan apa yang ia kenakan, Abian kembali berjalan untuk keluar dari kamar. Kakinya pun langsung terayun untuk menuruni tangga menuju pintu utama rumahnya. Kunci mobil telah ia bawa. Dan Abian berharap pula jika beberapa saat nanti Megalani dan juga Keana bersedian untuk kembali ke rumah Abraham bersama dengan dirinya.