"Keana!" sebuah panggilan dari arah belakang sontak mengudang perhatian tiga orang yang ada di sana. Manik mereka kompak menoleh untuk menatap ke sumber suara.
Tampak dari arah belakang, Sarah tengah berjalan sambil membawa beberapa kotak makanan ringan. Senyumnya pun mengembang dengan lebar menatap kearah Rizky yang datang.
"Di makan, ya!" ucap Sarah sambil meletakkan nampan berisi makanan makanan ringan di meja ruang tamu rumah mereka. Senyumnya pun tak sedikit pun berkurang. Wanita itu tampak sangat senang saat ada teman Abian yang datang untuk menjenguk Keana.
"Makasih Tante," jawab Rizky dengan sopan. Kepalanya pun mengangguk sopan pada Sarah. Sungguh, lelaki itu merasa sangat nyaman karena diperlakukan seperti seorang calon menantu idaman.
"Kenapa dibawa kesini? Dia nggak doyan nyemil, Ma. Kembaliin ke dapur aja!" ucap Abian dengan nada sewotnya. Maniknya menatap dengan amat kesal pada sang mama yang menurutnya terlalu baik pada sahabatnya.