Jantungku berdebar-debar, memikirkan kemungkinan yang terburuk, kalau mereka tahu ... apa yang harus aku lakukan, apakah aku harus menerobos mereka secara langsung, atau melarikan diri ke mana?
Jika itu terobosan positif, maukah dia melakukannya? Kalau dia melakukannya, apa dia akan mati? Kepalanya banyak berpikir.
"Klik" Dia membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk memegang pistol di tanah. Saat ini, aku sudah melihat setengah dari kepalanya. Selama dia melirik ke samping, aku bersumpah dia pasti bisa melihatku.
Aku tertegun di tempat seperti patung. Lalu dia berdiri perlahan, untungnya, dia tidak menatapku.
"Ini untukmu... ambillah Hendri,"
Ia menyerahkan senjatanya kepada Hendri yang berada di sebelahnya, Hendri mengambil senjatanya, namun ia tetap diam, seperti ketenangan sebelum badai.
"Ayo pergi ke tempat lain untuk mencarinya. Monster itu mungkin ... melarikan diri ke tempat lain!"
"Itu ... itu ... Ayo kita cari tempat lain ..."
