banyak hal untuk mengekspresikan rasa dan isi hati seperti lagu yang di sentuh dengan nada dari jemari-jemari lentik yang indah. begitu pun hidup terkadang kita hanya butuh sentuhan lembut tanpa harus menggoreskan luka. memberikan sebuah kebahagiaan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, yang pasti hidup harus sesuai dengan alur ceritanya tanpa harus keluar dari batasan di mana tak salah melangkah dalam memilih jalan.
bicara tentang cinta, cinta itu memang rumit bahkan sering membuat hati mengundang penyakit. dalam cinta juga tak semua hal berjalan dengan mulus, tantangan dan rintangan itu selalu ada tepat di depan kita. seperti halnya mencintai seseorang dalam dua hati, terikat dalam satu hati tapi dalam dua perasaan yang berbeda. dalam ruang hati Fayola akan di hadapkan beberapa pilihan yang akan membuat dirinya terambang dalam kebingungan.
dalam satu raungan perpustakaan Kenzie dan Fayola berada di tempat yang sama. mereka mencoba meluangkan waktu dengan membaca buku namun, ketidak sengajaan yang di lakukan Fayola saat itu sontak membuat Kenzie marah. Fayola tersandung dan tak sengaja menumpahkan minuman pada baju Kenzie saat ketika dia hendak ingin mengambil buku, padahal sudah jelas di sana tertulis pengumuman bahwa tak boleh membawa makanan atau pun minuman di dalam perpustakaan tapi, Fayola tak menghiraukannya.
"Aawww!, ya ampun maaf aku tidak sengaja," pekiknya dengan kaget.
"apa lo ga punya mata!?,"
"kalo aku ga punya mata mana mungkin aku bisa liat kamu,"
"lo liat tulisan pengumuman di sana jangan membawa makanan Atau minuman di tempat ini!, dan sekarang lo liat baju gue jadi kotor!," ujarnya penuh kemarahan.
"kan aku tadi udah minta maaf, kenapa kamu jadi tambah sewot!," timbalnya.
"dasar cewek pembawa sial!," ujar Kenzie lalu pergi keluar.
sementara Fayola merasa kesal dengan sifat Kenzie yang terlihat arogan.
"cowok arogan, gitu ajh marahnya minta ampun," lirihnya.
Kenzie pun pergi ke toilet untuk membersihkan noda pada bajunya, dan dia pun masih merasa kesal karena apa yang di lakukan Fayola sungguh membuat Kenzie marah. sifat arogan yang di miliki Kenzie itu keluar saat setiap kali dia bertemu dengan Fayola. karena ketika setiap dia berpapasan dengan Fayola hidupnya merasa sangat sial, sama halnya dengan Fayola dia juga merasa demikian, hidupnya selalu sial ketika dia bertemu dengan Kenzie. hingga suatu ketika dua argumen itu di pertemukan kembali dalam ketidak sukaan satu sama lain. setelah selesai dari perpustakaan Fayola pergi ke kantin dan di situ pula Kenzie pun ada di sana, hingga pada akhirnya Fayola membuat kesalahan kembali yang membuat Kenzie begitu marah padanya. dan di saat itu pula Fayola tak sengaja kembali menyenggol makanan Kenzie hingga tumpah dan berserakan, hal itu membuat pria arogan itu merasa sangat kesal dan jengkel melihat tingkah Fayola yang ceroboh. dan apa yang di lakukan Fayola dia hanya gigit jari sedikit takut pria itu akan memarahinya habis-habisan, hal memang terjadi. Kenzie sangat kesal sampai dia menepuk meja dengan keras sehingga sontak membuat Fayola kaget dan membuat semua orang tertuju pada mereka. namun, di saat Kenzie marah Alvino pun datang dan membuat keributan.
"heh!, kenapa gue setiap ketemu sama Lo hidup gue jadi sial!," pekiknya.
Alvino datang dari belakang dan menarik baju Kenzie hingga dia terseret.
"siapa lo berani beraninya marahin cewek gue!,"
"oh ini cewek lo!?, urusin dia biar gak ganggu hidup gue!," sahutnya lalu menghempas tangan Alvino dan mendorongnya sehingga Alvino terjengkang.
"maksud lo apa?, mau cari ribut Lo!?," tantangnya.
"udah kalian jangan bertengkar!," sahut Fayola menarik Alvino pergi dari tempat itu.
sungguh kejadian itu membuat Kenzie kesal dan membenci Fayola sehingga mendengar namanya pun dia sudah tak ingin mendengarnya kembali tapi, di satu sisi sifat arogan yang dimiliki Kenzie ternyata dia sebenarnya orang yang baik. bahkan ketika pulang dari kampus dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karena emosinya yang sedang memuncak, sehingga dia tidak bisa mengontrolnya dan alhasil dia menabrak pengendara sepeda motor. dan ternyata orang yang dia tabrak adalah Fayola, sontak membuat Kenzie syok ketika melihat Fayola tergeletak tak sadarkan diri dengan darah mengalir di kepalanya. dia pun merasa seketika khawatir takut terjadi apa-apa menimpa pada Fayola, sedangkan saat itu tak ada satu orang pun yang menolongnya sampai dia mengangkat dan menggendong Fayola dan membawanya ke rumah sakit.
dalam perjalanan Kenzie merasa tak tenang dia terus menerus melihat keadaan Fayola karena takut hal buruk menimpa Fayola, masalah besar jika memang terjadi apa-apa padanya. setibanya di rumah sakit Kenzie menggendong kembali Fayola, dengan cemas dia berteriak pada dokter agar Fayola segera di tangani.
"dok!!, dok!!, tolong segera tangani wanita ini," ucapnya dengan cemas.
"baik, silahkan tunggu dan urus administrasinya dulu," sahut dokter.
"tolong selamatkan dia," pintanya.
dengan tangan dan bajunya berlumuran darah, begitu banyak darah keluar dari kepala Fayola sontak membuat Kenzie begitu sangat panik. entah apa yang harus dia lakukan untuk menghubungi keluarga Fayola, alamat rumahnya pun dia tidak tahu, bahkan dia tidak menemukan ponsel milik Fayola karena kemungkinan ponselnya terjatuh.
situasi saat itu sangat mencekam, entah apa yang akan terjadi pada Fayola, yang pasti Kenzie sangat begitu menyesal, dia mengakui dirinya sendiri adalah orang yang paling ceroboh.
"kalo saja gue tadi bisa kontrol emosi gue, pasti semua ini gak bakalan terjadi," keluhnya.
selang waktu beberapa menit dokter pun keluar dari ruangan ICU dia memberitahu bahwa begitu banyak darah yang keluar dari kepala Fayola sehingga dokter menyarankan untuk segera mencari donor darah.
"gimana keadaannya dok?," tanyanya cemas
"kepalanya mengalami benturan yang sangat keras, mengakibatkan begitu banyak darah yang keluar, sehingga dia membutuhkan segera donor darah golongan O,"
"golongan darah saya kebetulan O dok, saya akan donorkan darah saya,"
"baiklah, silahkan ikuti saya," Kenzie pun pergi untuk mendonorkan darahnya.
dalam sela beberapa menit kemudian Alhamdulillah darah Kenzie sangat cocok, dan dokter menyatakan bahwa keadaan Fayola sekarang baik-baik saja. mendengar hal itu pun membuat Kenzie lega dan rasa khawatirnya itu berkurang. segera dia pun memasuki ruangan dan melihat keadaan Fayola namun, saat Kenzie masuk Fayola masih belum sadarkan diri. dia pun duduk di sebelahnya dan perlahan dia mengambil tangan Fayola, dan memegangnya lalu berkata.
"maafin gue, karena gara-gara gue lo kecelakaan jadi celaka," lirihnya.
sontak kecelakaan itu merubah sikap Kenzie, sedikit demi sedikit sikap arogannya pada Fayola berkurang. padahal waktu itu dia sangat membencinya tapi, sekarang dia terlihat sangat baik pada Fayola. Kenzie merasa lelah sehingga dia tertidur dalam keadaan memegang tangan Fayola, dan setelah melewati masa kritis Fayola pun siuman namun, dia terkejut saat melihat di sampingnya ada laki-laki yang begitu membencinya tengah tertidur pulas dengan keadaan memegang tangannya seakan dia sangat begitu perduli padanya.
waktu terkadang tak tentu memperlihatkan sifat asli seseorang. sehingga dalam arti sekeras apa pun orang itu membenci, dalam waktu yang singkat waktu itu dapat merubahnya segalanya.
yang ada menjadi tiada
yang pergi akan kembali
ego kita sebagai manusia kadang membuat kita lupa bahwa semesta tidak akan memberimu hal-hal yang tidak mungkin hitam selamanya akan menjadi hitam. seburuk apa pun seseorang tak selamanya memiliki sifat buruk terkadang sifat kebaikannya tersembunyi di balik hati nurani.