"Saya harap kalian sudah memikirkan keputusan ini secara matang... karena ini adalah keputusan yang akan kalian jalani seumur hidup..." Ucap salah satu pasien. Entah peran apa yang sedang di lakoni nya. Yang pasti kata katanya terdengar bijak sekali seolah dia bukan orang dengan gangguan Jiwa. Diva tertegun mendengar ucapan lelaki paruh baya itu. Ia merasa tersindir. Oh ayoolah.. dirumah sedang ada lamaran untuknya. Dan dia malah tak peduli. Padahal itu yang menentukan masa depannya seperti apa.
"Ko bisa sih mereka gitu.. lamaran.. haha.." Yumna masih tertawa meskipun tak serenyah tadi. Diva menoleh kearah Yumna sekilas lalu tersenyum kikuk. Aissh.. ia benar benar merasa tersindir. wanita itu lantas menghela nafas berat.