Adam jadi menyayangkan Reza pulang duluan. Temannya satu itu sangat pintar membuat asyik obrolan dengan cewek. Dan sekarang ia benar benar membutuhkan otak Reza. Ahh ini dia masalahnya kalau jadi cowok tertutup.
.
.
.
krb!!.
Pintu tertutup. Yumna melongo tak percaya. Adam akhirnya pergi tanpa pamit dengan raut gugupnya. 'Aku merasa terbalik.. biasanya aku yang selalu canggung.. tapi tadi malah... dia..' batin Yumna.
Ahh.. setidaknya Adam cukup pintar dengan meninggalkan buku catatannya. Entah sengaja atau tidak. Yang pasti dia akan punya alasan lain untuk kembali, selain karena urusan perihal antara mahasiswa tingkat akhir dengan dosen pembimbing. Tapi, mungkin sebagai orang yang datang lagi dengan alasan barangnya tertinggal.