"Umm... intinya mama kamu keliatannya orang baik..." Tambah Yumna lalu tersenyum. 'dan aneh kayak kamu..' lanjutnya dalam hati. Zaky manggut manggut. Bu Devina sebenarnya hanya senyam senyum memandang gadis itu tadi malam. Tanpa bicara sepatah katapun dan langsung masuk. Entah apa maksudnya. Tapi pernyataan Zaky barusan cukup melegakkan hati Yumna. Karena berarti Ibu itu sudah berprasangka baik mengenai dirinya. Bahkan sampai berbohong.
"Zak..." Yumna mengangkat kakinya beberapa detik. Sekedar memberi tahu cowok itu bagaimana ulahnya sudah mengotori kaos kakinya dengan bercak merah. Dari darah sungguhan yang hanya titik titik kecil, cairan obat merah lebih mendominasi pewarnaan kaos kakinya yang putih.
Zaky melihat sekilas lalu tergelak. Dia sendiri tak menyadari itu. Ahh tapi ia memang cukup berlebihan saat menambahkan obat merah tadi. Soalnya itu cara satu satunya untuk menghindari omelan guru MTK. Dan bonus tambahannya adalah bisa bersama Gadis ini lebih lama.
