"Papa.." panggil Arya.
"Ini anak orang kenapa sih teriak-teriak." keluh Fitra.
"Anakmu a.." jelas Kamil.
"Ya memangnya aku ini bukan orang apa hah?!" kata Fitra.
"Emmmm orang bukan ya coba ku lihat dulu takutnya bukan, eh iya benar orang deh. Hehe." ledek Kamil.
"Tabok nih.." ancam Fitra.
"Hehe iya iya ampun, ampun." kata Kamil.
"Papa.." teriak Arya lagi.
"Iya apa, papamu di sini." kata Fitra.
"Ini minumnya a, mil.." kata Titah sembari memberikan minuman pada Fitra dan Kamil.
"Hah.. Hah.. Hah.. Hah.. Pa.."
"Kamu kenapa Arya? Ini minum dulu tapi sebelum itu tarik nafas ya." tanya Titah sembari memberikan minum pada Arya.
"Itu loh Miss Titah, om Kamil dan papa itu.." kata Arya dengan gugup.
"Tabok nih dari tadi itu itu terus." ancam Fitra.
"Tau bicara yang jelas." keluh Kamil.
"Pelan-pelan saja." pinta Titah.
"Jadi seperti ini loh.." Arya menceritakannya pada Fitra, Kamil dan Titah.
"Hemmmm anak itu cari masalah." keluh Kamil.
"Your daughter Hafidz Kamil Syaigha."
"Yes I know he's my daughter brother."
"Already, have not to fight a sister I ask for permission yes."
"Where do?" tanya Fitra.
"I want to go to spar the kids who are fighting, excuse me. Arya Come on." jawab Titah.
"Well, wait a minute Miss Titah."
"Oh okay. Then I was yeah."
"Yes Miss, I'll get along."
"Okay.."
"Assalamu'alaikum." Titah memberikan salam pada Fitra, Kamil dan Arya.
"Wa'alaikumussalam." Fitra, Kamil dan Arya.
"Papa. Sekarang giliran papa." Arya berbisik pada Fitra.
"Okay.." seru Fitra.
"Assalamu'alaikum." Arya memberikan salam pada Fitra dan Kamil.
"Wa'alaikumussalam." Fitra dan Kamil menjawab salam dari Arya.
"Hei Kamil...." panggil Fitra.
"Muhun a. Aya naon sih?" tanya Kamil.
"Kamu ini bagaimana sih dan ayah macam apa sih anak sendiri sedang berkelahi kok malah dilerai oleh orang lain, kamu kesana dong bantu lerai bukannya malah enak-enakkan di sini. Hemmmm...." keluh Fitra.
"Okay, okay aku akan ke sana. Oh ya jangan terlalu berlebihan nanti bukan kasep lagi tapi geulis. Hehe." ejek Kamil.
"Kamil. Hemmmm.."
"Assalamu'alaikum." Kamil memberikan salam pada Fitra.
"Wa'alaikumussalam." Fitra menjawab salam dari Kamil.
Kamil pun menyusul Arya dan Titah menuju ke tempat putrinya yang berkelahi dengan Sandi, temannya.
Di Lapangan..
"Eh sudah, sudah, sudah." kata Titah yang mencoba memisahkan keduanya agar tidak berkelahi, namun gagal.
"Titah.... Papa bilang sudah cukup. Stop!!" bentak Kamil.
"Tapi pa dia duluan yang mulai." Titah membela diri.
"Bohong om." Sandi juga membela diri.
"Tunggu, kenapa kalian bisa berkelahi seperti ini? Karena setahu saya kalian itu berteman baik. Sekarang ayo jawab, kenapa?" tanya Titah.
"Saya hanya menanyakan sesuatu saja kok Miss." jawab Sandi.
"Oh ya kalau boleh Miss tahu kamu menanyakan soal apa?"
"Aku hanya bertanya dia mencontek sudah begitu saja Miss."
"Apa, benar itu kau mencontek sayang?!" tanya Kamil tegas.
"Tidak papa, dia berbohong mana mungkin Titah yang cantik, imut dan pintar ini mencontek." jawab Titah polos.
"Kenapa tertawa?" tanya Kamil menatap Titah tajam.
"Kata-kata putrimu sama persis dengan perkataanmu dulu Kamil." jawab Titah sembari menahan tawanya.
"Perkataan yang mana?"
"Benarkah Miss?" tanya Titah.
"Ya benar." jawab Titah lagi.
"Yang mana ya?"
"Kau lupa kah jika kau ke pepet atau tidak mau mengakui kesalahan mu selalu mengatakan hal yang sama seperti putrimu katakan tadi."
"Yang seperti ini ya Miss?" Titah mencoba membantu ayahnya mengingat.
-- Flashback On --
"Kamil tidak berbohong ayah. Suwer deh masa sih Kamil berbohong dan mana mungkin Kamil yang tampan, imut, lucu, menggemaskan dan pintar ini mencontek." kata Kamil membela diri padahal dia mencontek.
-- Flashback Off --
"Apa ternyata om dulu suka mencontek dengan Miss Titah?!" Arya terkejut.
"Tidak. Tidak benar itu mana mungkin om kamu yang tampan, imut, lucu, menggemaskan dan pintar ini mencontek padanya." tolak Kamil.
"Tapi memang itu kenyataannya Kamil. Kau dulu suka mencontek padaku." kata Titah.
"Tidak pernah.." sambung Kamil.
"Kamil tukang contek, Kamil tukang contek, Kamil tukang contek...." ejek Titah.
"Aku tidak pernah mencontek."
"Tukang contek."
Akhirnya Kamil dan berkelahi di depan anak-anak yang mengikuti camping di Belanda. Dan berhasil di lerai oleh Fitra dan Mr. Billy, Kemudian Fitra dan Mr. Billy menjalankan rencana selanjutnya yaitu membuatkan beberapa soal beserta lembar jawaban untuk Titah dan Kamil isi.
"Ingat ya jangan mencontek dan soal ini saya berikan waktu lima belas menit untuk menjawabnya, mengerti?" tanya Fitra.
"Mengerti...." jawab Titah dan Kamil bersamaan.
"Mr. Billy...." panggil Fitra memberi kode pada Mr. Billy.
"Okay Read Mr. Fitra and start ...." kata Mr. Billy.
Titah dan Kamil mulai mengerjakan soal yang diberikan pada Fitra dan Mr. Billy. Di saat Titah lengah mengerjakan soal Kamil berbuat curang dengan cara mencontek. Titah yang menyadari Kamil mencontek langsung membuat keributan sama seperti dulu waktu masih di kampus.
"Hai kau mencontek." kata Titah yang menyadari Kamil mencontek.
"No I'm not checking." kata Kamil yang ketahuan mencontek.
"Lying, do not try to lie to me Yes, are obviously I see you cheat on me. Basic of the dye." sindir Titah.
"Already already. How do you two of the noisy, remember yeah you two to complete his duty is watched. So fast you two completes his job." kata Fitra mengingatkan.
"It's up .. !!" kata Kamil.
"Ingat jangan mencontek." sambung Titah.
Lalu kemudian Titah membalas Kamil dengan cara yang sama seperti yang Kamil lakukan yaitu mencontek jawaban Kamil. Keduanya pun ribut lagi dan Kamil pun akhirnya mentertawakan Titah, karena ada salah satu anak yang mengatakan orang gila, karena rambut Titah yang berantakan.
"Eh eh kau mencontek jawabanku."
"Eh apa katamu, aku mencontek jawabanmu Kamil, enak saja jelas-jelas kau yang mencontek."
"Eh...."
"Eh...."
"Orang gila." kata salah satu anak.
"Hahahaha...." Kamil mentertawakan Titah.
Gadis Aneh - Ladki Badi Anjani Hai
--KAMIL--
Ada seorang gadis yang aneh
Dia seperti mimpi, apakah dia nyata hanya sekedar cerita
Lihatlah dia begitu gila, dan dia tidak berubah
Dia masih gila seperti yang dulu
--TITAH--
Ada seorang laki-laki yang aneh
Dia seperti mimpi, apakah dia nyata atau cuma sekedar cerita
Ya ya dia begitu gila, Dan dia tidak berubah
Dia masih gila seperti dulu
Kita dekat namun terasa jauh
Situasi ini membuat kita tidak berdaya
Ini juga waktu yang begitu aneh
Ketika aku di dekatmu
--KAMIL--
Ketika kau merasa kehilangan
Lihatlah aku ada disini
--TITAH--
Ada seorang laki-laki yang aneh
Dia seperti mimpi, apakah dia nyata atau cuma sekedar cerita
Ya ya dia begitu gila, Dan dia tidak berubah
Dia masih gila seperti dulu
--KAMIL--
Aku merasa kesepian bahkan di tengah banyak orang
Kenanganmu datang padaku setiap saat
Bahkan jika seseorang menghentikan aku
Hatiku ini akan tetap bergejolak
--TITAH--
Aku tidak bisa berdiri tegak diatas langkahku
Hanya kau yang bisa menuntunku
--KAMIL--
Ada seorang gadis yang aneh
Dia seperti mimpi, apakah dia nyata hanya sekedar cerita
--TITAH--
Ya ya dia begitu gila, dan dia tidak berubah
Dia masih gila seperti dulu
Kau tidak tahu apa yang mimpi tunjukan
--KAMIL--
Ketika terbangun ataupun tertidur
--TITAH & KAMIL--
Sesuatu telah terjadi padaku (4x)