Chereads / Sakitnya Mencintaimu / Chapter 11 - Bab 11

Chapter 11 - Bab 11

Keesokan Harinya..

Di Aula..

"Hi my children, come here and gather, I want to give you an assignment today." kata Titah.

"Ok miss.." sambung semua anak-anak yang ada di dalam aula.

"What's the job, Miss?" tanya salah satu anak yang ada di dalam aula.

"Well the job is that you write a letter to your mother, you know your mother protested to me because there has been no news from you for the past few days. And here I will share it with you a paper and an envelope." jawab Titah.

"All right? Em oh yeah wait almost forgot this for you Titah." kata Titah memberikan sebuah kertas dan amplop pada Titah.

"Paper and envelopes, what is this Miss?" tanya Titah.

"Write a letter to your mother, oops I'm sorry. Titah, wait.." jawab Titah yang tanpa ia sadari telah membuat Titah bersedih.

Titah pun mengejar Titah sampai ke tendanya, untuk menghiburnya dan meminta maaf padanya.

Di Tenda Titah, Kamil, Fitra dan Arya..

"Assalamu'alaikum, Titah.." Titah memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam, Miss.." Titah menjawab salam dari Titah.

"Aku benar-benar minta maaf.." kata Titah meminta maaf pada Titah.

Sementara itu di luar tenda Fitra memperlihatkan pada Kamil bahwa anaknya membutuhkan sosok ibu untuknya.

"Lihat itu mil, lihat baik-baik anakmu. Dia sangat membutuhkan sosok ibu." kata Fitra pada Kamil.

Kamil pun hanya terdiam saat melihat Titah bersedih sambil memeluk foto ibunya di dalam tenda.

Keesokan harinya..

Indonesia

Di Kediaman Rian..

"Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya, baby wait for me, I will soon come to where you are now, Netherlands. I love you so much my pretty girl muach.." kata Rian sembari tersenyum.

Belanda

Di Tenda Titah, Kamil, Fitra dan Arya..

"Pah, om Kamil. Tunggu sebentar dan lihat itu." pinta Arya pada Fitra dan Kamil ketika Arya melihat Titah datang ke tenda mereka.

"Titah.." panggil Titah.

"Yes Miss Titah.." jawab Titah.

"I'm sorry, please forgive me. I didn't mean it like that, let me see your mother's photo, I want to talk to her." pinta Titah.

"What for miss?" tanya Titah.

"I just want to talk to him for a moment, is that okay?" tanya Titah juga.

"Okay miss, this is my mother's photo." jawab Titah memberikan foto ibunya pada Titah.

"Thank you, beautiful child." puji Titah.

"You are welcome, beautiful and kind Miss Titah." puji Titah juga.

"Okey.." seru Titah.

"Tuh lihat anakmu Kamil, jangan kamu memikirkan dirimu sendiri." kata Fitra yang sedang menasihati Kamil.

"Tapi A.." kata Kamil yang mencoba memberikan alasan pada kakaknya kemudian di potong oleh Arya dan Fitra.

"Jangan egois om Kamil.." kata Arya memotong perkataan Kamil.

"Dengar tuh keponakan kamu mil.." kata Fitra memotong perkataan Kamil.

"Diam kamu, kamu itu masih anak kecil, jadi jang.. An.." kata Kamil di potong oleh Fitra lagi dan membela Arya.

"Sanaos anjeunna putra keneh alit,nanging anjeunna pikiranana sawawa Kamil.... Henteu sepertos anjeun. Lagian oge nya cariosan Arya eta aya benerna oge teurang? Anjeun eta teu kenging egois oge teu kenging kahayangna kenging nyalira. Emut mil,Titah eta putra anjeun. Titah oge ngabogaan hak haturan meunangkeun rasa nyaah saurang ibu. Aa ingatkan kalintang deui nya mil,putra anjeun.." Fitra menasihati Kamil lagi.

"Assalamu'alaikum Belinda, ini aku Titah. Anakmu sekarang sudah besar maafkan aku yang membuat sedih anak kamu." kata Titah.

"Miss Titah.." panggil Titah.

"Yes Titah.." jawab Titah.

Titah pun memeluk Titah, sahabat ayahnya dan kemudian Titah menangis di pelukannya Titah.

Kamil yang melihat itu ingin memeluknya juga, namun di tahan oleh Fitra dan Arya. Arya mengusulkan agar membiarkan mereka berdua saja.

Lalu Arya dan Fitra mengajak Kamil pergi dari tenda mereka untuk menemui Mr. Billy.

----

Di tenda Titah kemudian melihat kembali buku hariannya dan membaca kembali masa-masa lalunya disaat bersama dengan Kamil dan Belinda.

Di Tenda Titah..

"Kenapa di saat aku ingin bahagia tanpa adanya orang dari masa lalu, kini orang itu kembali lagi. Kenapa ya Allah.." kata Titah.

"Itu karena aku yang memintanya Titah. Aku menginginkan kau untuk menggantikanku menjadi istri dan ibu untuk suami dan anakku. Kau selama ini telah baik padaku, kau memang sahabat terbaikku." kata Belinda yang hadir dan mendengarkan perkataan Titah di tendanya.

-- Flashback On --

DI KAMPUS TITAH DAN KAMIL

"Mil.." panggil Bagus.

"Apa?" tanya Kamil.

"Gajah makan kawat mil.." jawab Ridwan.

"Haaaa..." sorak Kamil, Bagus dan Belinda berasamaan.

"Gawat maksudnya. Hehe...." kata Ridwan.

"Gawat apaan sih?"

"Makannya dengerin dulu kalo orang ngomong jangan di potong saja." kata Bagus

"Ganggu orang lagi berduaan saja kalian, sudah ah yuk baby, kita cabut." kata Kamil yang tidak mau mendengarkan perkataan dari Bagus dan Ridwan.

"Yeh.. Kamil dengarkan dulu." keluh Bagus.

"Tau nih, dengerin dulu jangan main potong saja. Nyesel baru tau rasa." keluh Ridwan.

"Baby.." panggil Belinda.

"Yes honey, why?" tanya Kamil.

"Lebih baik kamu dengarkan dulu mereka, siapa tau ini penting kan.." jawab Belinda.

"Baiklah.. Ya sudah sekarang ngomong." pinta Kamil.

"Jadi gini...." kata Bagus menjelaskannya pada Kamil.

"Apa Titah!! Kenapa tiba-tiba, nggak bisa. Nggak bisa dia pergi dalam hidupku begitu saja, lalu di Airport mana wan?"

"Soekarno Hatta Airport."

"Baiklah, kalau begitu ayo kita kesana. Honey Let's go to Soekarno Hatta airport, before he leaves.."

"Who is going and where baby?" tanya Belinda.

"Titah, our friend. Come on...." jawab Kamil.

Soekarno Hatta Airport

"Assalamu'alaikum." Ridwan, Bagus, Kamil dan Belinda memberikan salam.

"Wa'alaikumussalam." Firdan menjawab salam dari Ridwan, Bagus, Kamil dan Belinda.

"Mas, Titah ke mana perginya kenapa mendadak sekali dia pergi?" Tanya Kamil.

"Baru saja berangkat kamu siapa ya?" Tanya Firdan yang tidak mengetahui bahwa yang sedang berbicara dengan dia adalah Kamil.

"Saya Kamil Mas teman kuliahnya Titah." Jawab Kamil.

" Gus, Gus, Gus...." Panggil Ridwan.

"Apaan sih Wan?" Tanya Bagus memakai bahasa isyarat pada Ridwan.

"Kita harus memberitahu Kamil alasan Titah pergi dari Jakarta ke Belanda." Jawab Ridwan yang memakai bahasa isyarat juga.

"Oke...." seru Bagus.

"Ini kalian berdua kenapa sih pasti ada yang disembunyikan ya dari kalian?" Tanya Kamil.

"Ya memang kita tahu sesuatu dan mungkin lu nggak bakalan percaya mil, kalau sebenarnya Titah itu punya rasa sama lu dari pertama kali dia kenal elu, tapi lu malah milih Belinda bukan Titah, kita temannya juga mil. Kehilangan dia jahat lu, jahat." jawab Ridwan.

"Semoga kalian bahagia ya. " kata Firdan sepupu Titah.

*Flashback Off*

"Dan semua itu hanyalah kenangan Kamil, di mana Aku pernah mencintai kamu sampai aku pergi dari Indonesia, karena aku tidak sanggup melihat kamu bersama dengan Belinda yang begitu mesra." Kata Titah yang mengingat kembali kenangan di masa lalu.

Keesokan Harinya....

"Kemana perginya semua orang, kenapa sepi sekali di sini?" Tanya Kamil yang baru saja bangun dari tidurnya.

Sementara itu di lapangan, Titah, Titah, Fitra, Arya, dan Mr. Billy sedang mengadakan foto bersama. Kamil yang melihat mereka di lapangan segera menuju ke lapangan tersebut dan ikut bergabung untuk berfoto bersama mereka.

"Ternyata kalian ada di sini, dan Kalian sedang berfoto bersama tanpa aku. Oh tidak bisa aku akan ikut bersama kalian, Mari kita berfoto." kata Kamil.

"Oke baiklah, kemarilah kebetulan Aa dan Arya sudah selesai berfoto dan Kalian bertiga yang berfoto sekarang sambung Fitra.

"Mr. Billy.." Panggil Fitra.

"Yes sir Fitra, what's up?" Tanya Mr. Billy.

"Take a good picture understand?" Tanya Fitra.

"Understand Mr. Fitra, okay ready to do it." Jawab Mr. Billy.

"Ok, then do it now Mr Billy." Kata Fitra.