Pagi itu Leo sudah sampai di kantor. Wajahnya begitu lesu, semalaman dia tidak bisa tidur memikirkan kasus yang sedang di tangani nya.
"Pagi, komandan," sapa seorang anggota yang sedang piket. Leo mengangguk dan langsung masuk ke ruangan nya. Ternyata Rendy sudah menunggunya di dalam sambil meminum secangkir kopi.
"Kusut sekali mukamu," kata Rendy. Leo hanya melengos kesal.
"Bajingan itu membuatku tidak bisa tidur."
"Memangnya dia tidur di rumah mu?!" Tukas Rendy.
"Iya, tapi dia tinggal di dalam pikiranku!"
Rendy tertawa terbahak-bahak. Sejak dulu Leo memang tidak pernah berubah. Jika sedang menghadapi sesuatu maka dia akan terus memikirkan hal itu terus menerus sampai bisa mendapatkan jalan keluar.
"Kopi? Nampaknya kau lebih butuh kopi itu daripada aku. Minumlah dulu, aku baru meminumnya sedikit." Kata Rendy sambil menyodorkan cangkir berisi kopi hitam miliknya.
Tanpa basa basi lagi, Leo meraih cangkir kopi itu dan meminumnya hingga habis dalam sekali teguk.