Hans menampar Ethan sekuatnya. Untuk pertama kali ia merasa begitu kesal dengan kerja Ethan.
"Kau bilang ada penyusup? Siapa orangnya? Selama ini, tidak pernah ada yang berani mengusik kita. Apa kurang jatah bulanan untuk para cecunguk- cecunguk di kepolisian itu?!"
Ethan hanya diam, dia tidak pernah berani melawan Hans. Siapapun tidak ada yang berani. Melawan berarti menyerahkan nyawa.
"Kau cari siapa penyusupnya. Kau bawa ke markas , kau lenyapkan tanpa bekas sedikitpun, mengerti?!"
"Mengerti bos."
"Bagus! Ingat, Ethan bisnis ini usianya sudah puluhan taun. Di mulai dari bos besar masih muda. Sampai kini jatuh ke tanganku. Jangan sampai semuanya sia- sia karena kebodohan mu dan anak- anak buahmu, mengerti?!"
"Mengerti bos. Saya akan segera mencari siapa orangnya bos."
Hans pun segera meninggalkan ruangan itu.