Angela merapatkan selimut yang menyelubungi tubuhnya, lalu beberapa detik kemudian ia membuka mata saat merasakan wajahnya tertiup angin sepoi yang sejuk. Dengan linglung ia bangkit dari ranjang dan duduk, mengitarkan pandang. Ada sesuatu yang hilang, pikirnya, sambil mengingat-ingat kembali tidurnya yang nyenyak dan hangat sebelumnya. Angela menggaruk kepala. Tapi apa?, pikirnya bingung.
Kepalanya masih pusing, namun dipaksakannya bangkit. Setelah menghabiskan lima belas menit penuh di kamar mandi, Angela keluar kamar. Saat menuruni tangga menuju lantai dasar, dari jendela besar di ruang tamu ia melihat mobil Valdy keluar dari gerbang, lalu menghilang. Angela menghentikan langkah, menatap lekat titik dimana mobil hitam tadi lenyap. Rasa ngilu datang lagi, dan kini ia tahu apa yang membuatnya merasa kehilangan.
"Sudahlah." Ia bergumam jengkel dan meneruskan langkahnya.